Foto yang diabadikan pada 24 Januari 2024 ini menunjukkan gedung Airbus Lifecycle Services Center (ALSC) di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya. Airbus meluncurkan proyek daur ulang pesawat global pertamanya, bernama Airbus Lifecycle Services Center (ALSC), di Chengdu, yang merupakan pusat penerbangan utama di China barat daya, pada Rabu (24/1). (Xinhua/Liu Kun)
CHENGDU, 26 Januari (Xinhua) — Airbus meluncurkan proyek daur ulang pesawat global pertamanya, bernama Airbus Lifecycle Services Center (ALSC), di Chengdu, yang merupakan pusat penerbangan utama di China barat daya, pada Rabu (24/1).
Dengan luas lebih dari 60 hektare, ALSC mampu menangani beragam jenis pesawat arus utama dan menyediakan saluran distribusi global untuk penjualan kembali suku cadang yang masih dapat digunakan dari pesawat yang sudah pensiun.
Dibangun dengan total investasi sebesar 6 miliar yuan (1 yuan = Rp2.200), proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan tingkat daur ulang komponen dan material pesawat terbang, sehingga mencapai lebih dari 90 persen daur ulang pesawat yang ramah lingkungan berdasarkan beratnya.
“Pembukaan ALSC akan menjadi sorotan baru untuk memperdalam kerja sama antara China dan Eropa,” ujar George Xu, wakil presiden eksekutif Airbus sekaligus CEO Airbus China.
Foto yang diabadikan pada 24 Januari 2024 ini menunjukkan sebuah hanggar Airbus Lifecycle Services Center (ALSC) di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya. Airbus meluncurkan proyek daur ulang pesawat global pertamanya, bernama Airbus Lifecycle Services Center (ALSC), di Chengdu, yang merupakan pusat penerbangan utama di China barat daya, pada Rabu (24/1). (Xinhua/Liu Kun)
Chengdu berupaya mewujudkan perkembangan pesat dalam industri penerbangannya. Pada 2023, dua bandar udara internasional di kota itu mencatatkan lebih dari 74,92 juta perjalanan penumpang dan 771,000 ton total throughputkargo serta pos, ungkap Sichuan Province Airport Group Co., Ltd.
China akan menjadi pasar layanan penerbangan terbesar di dunia pada 2042, dengan nilai pasarnya meningkat menjadi 54,1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.767), papar perkiraan Airbus China pada Desember 2023. [Xinhua]