CHICAGO – Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran dapat membantu kalangan dewasa muda tidur lebih nyenyak, terutama remaja putri, ungkap penelitian yang diunggah di situs Universitas Michigan (UM) pada Senin (12/4).
Orang dewasa muda yang dimaksud adalah kelompok berusia antara 21 hingga 30 tahun, yang menerima perawatan medis apa pun dan yang melaporkan konsumsi buah dan sayuran kurang dari lima porsi per hari. Peserta dimasukkan secara acak ke dalam salah satu dari tiga kelompok, yaitu kelompok dengan program berbasis web umum untuk mendorong konsumsi buah dan sayuran yang lebih tinggi, kelompok dengan program berbasis web yang disesuaikan untuk usia tertentu, dan kelompok yang mendapat bimbingan virtual (e-coaching) yang telah dipersonalisasi.
Orang dewasa muda yang meningkatkan konsumsi buah dan sayuran mereka setidaknya tiga porsi mengalami sedikit peningkatan dalam latensi tidur, waktu untuk tertidur, dan insomnia selama periode tiga bulan, dibandingkan dengan peserta yang tidak mengalami perubahan atau peningkatan lebih kecil dalam asupan buah dan sayuran, meskipun tidak ada perbedaan durasi tidur.
Ketika ditindaklanjuti, perempuan yang meningkatkan asupan buah dan sayuran sebanyak tiga porsi atau lebih melaporkan bahwa waktu yang mereka butuhkan untuk dapat tertidur rata-rata berkurang empat menit, dan potensi perbaikan gejala insomnia dua kali lipat lebih tinggi.
“Yang unik dari penelitian kami adalah kami dapat melihat bahwa saat asupan buah dan sayuran berubah, karakteristik tidur yang terkait insomnia juga berubah,” kata Erica Jansen, penulis utama studi sekaligus profesor asisten penelitian ilmu gizi di Fakultas Kesehatan Masyarakat UM.
“Kami masih tidak dapat mengesampingkan bahwa karakteristik tidur berubah lebih dahulu, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada asupan buah dan sayuran. Namun, karena partisipan merupakan bagian dari uji coba untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur, maka kemungkinan besar justru sebaliknya yang terjadi. Peserta tidak diminta untuk mengubah apa pun dalam kebiasaan tidur mereka,” lanjut Jansen.
Para peneliti berharap temuan ini akan disertakan dalam prinsip kebiasaan tidur yang sehat (sleep hygiene) yang mencakup hal-hal seperti menjaga konsistensi waktu tidur dan waktu bangun, tidak bermain ponsel atau menonton televisi sebelum tidur, tidur di ruang yang gelap dan sejuk, serta tidak mengonsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur.
Studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Sleep Health. [Xinhua]