SHENYANG, 18 Maret (Xinhua) — Produsen mobil Jerman BMW pada Senin (17/3) menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan raksasa teknologi China Huawei untuk mengembangkan ekosistem digital dalam mobil (in-car) yang dirancang khusus untuk pasar China.
Menurut raksasa otomotif Jerman tersebut, kerja sama ini berarti menjalin integrasi mendalam dengan HarmonyOS NEXT milik Huawei, sistem operasi yang dikembangkan secara mandiri oleh perusahaan China itu dan dibangun secara terpisah dari arsitektur Android.
Dibangun berdasarkan sistem operasi itu, fungsionalitas digital utama BMW akan melakukan debutnya tahun ini, memungkinkan pengguna untuk membuka, mengunci, dan menghidupkan kendaraan mereka menggunakan ponsel pintar Huawei. Selain itu, integrasi dengan solusi interkoneksi pintar Huawei akan diluncurkan pada 2026 melalui “Neue Klasse”, lini model listrik generasi berikutnya yang diproduksi secara lokal oleh BMW.
“Di China, hampir seperempat pengguna aplikasi seluler kami mengandalkan perangkat Huawei. Dengan melakukan integrasi mendalam dengan ekosistem HarmonyOS, BMW akan meningkatkan kualitas aplikasi in-car dan layanan konektivitas digital bagi pengguna HarmonyOS, menyempurnakan pengalaman cerdas dalam skenario penggunaan frekuensi tinggi,” ujar Presiden sekaligus CEO BMW Group Region China Sean Green.
Perusahaan Jerman tersebut memiliki sekitar 460 mitra pemasok lokal di China dan sedang mempercepat kolaborasi dengan mitra-mitra teknologi China, terutama di bidang teknologi mutakhir seperti model bahasa besar, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif, dan interaksi suara cerdas.
Dengan pusat-pusat penelitian dan pengembangan (litbang) di Beijing, Shanghai, Shenyang, dan Nanjing, BMW telah mendirikan jaringan litbang terbesarnya di luar Jerman yang berada di China.
“China telah muncul sebagai mesin inovasi global,” tutur eksekutif senior tersebut. “Lewat kolaborasi dengan mitra-mitra teknologi lokal terkemuka di bidang litbang dan penciptaan bersama (co-creation), BMW memanfaatkan keahlian integrasi sistemnya untuk memajukan kemitraan lokal.”
Yakin dengan potensi pasar mobil China, perusahaan Jerman itu mengumumkan reinvestasi untuk meningkatkan dan memodernisasi basis produksinya di Shenyang pada 2024, setelah ekspansi pesat selama dua dekade di kota yang berlokasi di China timur laut tersebut.
Sejak 2010, total investasi BMW di basis produksinya di Shenyang telah mencapai 116 miliar yuan (1 yuan = Rp2.262), menjadikan kota itu sebagai rumah bagi fasilitas produksi BMW terbesar di seluruh dunia. Selesai