PHNOM PENH – Larangan perjalanan antarprovinsi selama 14 hari dimulai di Kamboja pada Rabu (7/4) dalam upaya untuk membendung penyebaran COVID-19.
Larangan tersebut berlaku mulai 7 April dengan pengecualian untuk kendaraan yang mengangkut barang, pejabat, tenaga kesehatan, personel angkatan bersenjata, dan pasien, kata Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen dalam keputusannya pada Selasa (6/4) malam.
Dia menambahkan, kendaraan komuter yang mengangkut para pekerja pabrik garmen juga akan dikecualikan dari larangan itu dengan syarat mereka memiliki surat persetujuan dari kementerian tenaga kerja atau departemen tenaga kerja tingkat provinsi.
“Larangan ini bertujuan untuk memerangi dan mencegah penyebaran COVID-19 dari satu provinsi ke provinsi lain,” kata Hun Sen.
Dia mengatakan ibu kota Phnom Penh dan Provinsi Kandal yang mengelilinginya dianggap sebagai satu wilayah dan perjalanan antara keduanya tidak akan dilarang.
Dalam keputusan itu, PM Kamboja juga memerintahkan penutupan semua resor pariwisata di seluruh negara Asia Tenggara tersebut selama 14 hari mulai 7 hingga 20 April guna mengekang penyebaran COVID-19.
Langkah itu dilakukan setelah negara kerajaan itu mencatat peningkatan kasus COVID-19 harian baru-baru ini. Hingga Selasa, Kamboja melaporkan total 2.824 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan 22 kematian dan 1.794 kasus kesembuhan, menurut Kementerian Kesehatan Kamboja.
Kamboja memulai kampanye vaksinasi COVID-19 pada 10 Februari. Hingga Senin (5/4), lebih dari 635.000 orang dalam kelompok prioritas telah divaksin, menurut laporan pemerintah. [Xinhua]