[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=QypWKd-sBFk” lightbox=0 lightboxsize=1 lightboxwidth=960 lightboxheight=540 autoopen=0 autoopendelay=0 autoclose=0 lightboxtitle=”” lightboxgroup=”” lightboxshownavigation=0 showimage=”” lightboxoptions=”” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 autoplay=0 loop=0 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://www.wartabuana.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]
YERUSALEM – Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya telah melancarkan serangan ke sejumlah sasaran militer di Jalur Gaza pada Rabu (24/3) pagi waktu setempat setelah sebuah roket dari Gaza menghantam Israel selatan sehari sebelumnya.
Dalam serangan tersebut, pesawat dan helikopter tempur menggempur sebuah lokasi pembuatan roket dan pos militer milik Hamas, kelompok Islam Palestina yang menguasai Jalur Gaza, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh militer Israel.
Tidak ada laporan langsung mengenai korban luka akibat serangan itu. Serangan tersebut merupakan “balasan atas roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel,” papar pernyataan itu.
Roket tersebut jatuh di daerah Beersheba, kota terbesar di wilayah selatan Israel, di saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menjalani tur kampanye di kota itu, menurut surat kabar berbahasa Ibrani Ha’aretz. Tidak ada korban luka ataupun kerusakan yang dilaporkan.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi militer Israel memperingatkan bahwa pihaknya menganggap Hamas “bertanggung jawab atas semua insiden yang terjadi di Jalur Gaza dan yang berasal dari sana, dan akan menanggung konsekuensi atas aksi teror terhadap warga sipil Israel.”
Para militan di daerah kantong Palestina tersebut sesekali menyerang Israel selatan dan sebagai balasannya, militer Israel melancarkan serangan udara. Jalur Gaza telah berada dalam blokade Israel dan Mesir sejak 2007 lalu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)