WASHINGTON – Hasil uji coba vaksin COVID-19 AstraZeneca yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) kemungkinan menggunakan “informasi kedaluwarsa,” demikian dikatakan sebuah lembaga kesehatan AS pada Selasa (23/3).
Dewan Pemantauan Keamanan dan Data (Data and Safety Monitoring Board/DSMB) dari uji coba tersebut khawatir melihat informasi yang dirilis oleh AstraZeneca terkait data awal dari uji klinis vaksin COVID-19 yang dilakukan perusahaan itu, sebut pernyataan Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (National Institute of Allergy and Infectious Diseases/NIAID) AS.
“DSMB mengungkapkan kekhawatiran bahwa AstraZeneca mungkin memasukkan informasi kedaluwarsa dari uji coba itu, yang kemungkinan memberikan informasi yang tidak lengkap terkait kemanjuran,” papar pernyataan itu.
Sebelumnya, AstraZeneca pada Senin (22/3) melaporkan bahwa vaksin COVID-19 yang diproduksinya memberikan perlindungan yang kuat di kalangan orang dewasa dari semua kelompok usia dalam uji coba yang dilakukan di AS dan beberapa negara Amerika Selatan.
Uji coba terkontrol plasebo itu dimulai pada Agustus 2020 lalu, melibatkan 32.449 sukarelawan dewasa sebagai partisipan yang direkrut di 88 lokasi di AS, Chile, dan Peru. [Xinhua]