WARTABUANA – Kontingen Indonesia mendapatkan tambahan empat medali emas, yang tiga di antaranya dipersembahkan dari cabang olahraga wushu, pada SEA Games 2015 di Singapura, Minggu.
Dengan tambahan empat emas, kontingen Indonesia untuk sementara berada di posisi empat dalam daftar perolehan medali dengan 12 medali emas, 11 perak dan 16 perunggu. Posisi teratas ditempati tuan rumah Singapura dengan 26 emas, 20 perak dan 37 perunggu.
Bagi cabang wushu, emas yang diraih oleh Lindswell pada nomor taijiquan, Harris Horatius pada nomor nan quan+ nan gun serta Achmad Hulaefi pada nomor cudgel gunshu merupakan berkah karena mampu memecah kebuntuan setelah gagal di hari pertama.
“Lindswell memang bagian dari target emas kami dan hari ini dia tampil bagus. Kami senang karena target kami berjalan sesuai rencana di nomor taijiquan,” kata manajer wushu Indonesia, Novita.
Namun, hasil terbaik yang diraih Lindswell dan dua atlet lainnya ternyata tidak diikuti oleh Juwita Niza Wasti. Peraih emas Asian Games 2014 itu harus puas dengan medali perak pada nomor nan quan + nan dao.
Peluang untuk merebut emas bagi Indonesia di cabang olahraga wushu masih terbuka karena masih ada sembilan emas yang akan diperebutkan pada hari ketiga pelaksana kejuaraan dua tahunan itu. Kondisi ini harus dimanfaatkan agar target empat emas dari Satlak Prima bisa terpenuhi.
Satu emas lagi bagi kontingen Indonesia berasal dari cabang olahraga judo. Horas Manurung yang turun di nomor 81-90 kg putra mampu bertanding cemerlang setelah di final mengalahkan wakil Singapura, Gabriel Yang.
“Medali emas ini sangat berarti bagi saya setelah saya belum berhasil di Olimpiade Militer di Korea Selatan lalu. Yang jelas dipartai final tadi saya agak hati-hati agar tidak mengalami kesalahan seperti yang lalu,” kata Horas Manurung usai perlombaan.
Perolehan emas bagi kontingen Indonesia pada Minggu lebih kecil jika dibandingkan sehari sebelumnya yang mampu mengumpulkan delapan emas. Beberapa cabang unggulan gagal membuahkan hasil terbaik.
Cabang Traditional Boat Race (TBR) atau lebih dikenal dengan perahu naga yang diharapkan menambah koleksi emasnya ternyata gagal total. Dari empat nomor yang dipertandingkan, kontingen Indonesia tidak mendapatkan tambahan satu medalipun.
Begitu juga dengan anggar. Kontingen Indonesia bahkan gagal memenuhi target satu emas yang ditargetkan Satlak Prima. Cabang ini hanya mampu menyumbangkan tiga medali perunggu yang semuanya dari nomor tim.
Kondisi yang sama terjadi di cabang olahraga renang. Hingga hari kedua pelaksanaannya, belum satu medali emas yang dapat diraih. Dua andalan yang sudah turun yaitu Gede Siman Sudartawa dan Triady Fauzi belum mampu memberikan yang terbaik. Padahal, cabang renang mendapatkan target yang cukup tinggi yaitu lima emas.
“Saya sudah lakukan yang terbaik. Mungkin hari ini saya kurang perform. Apalagi lawan tampil dengan sangat bagus. Dia sangat cepat,” kata Triady Fauzi usai menyelesaikan perlombaan.
Meski demikian, cabang renang masih ada peluang untuk mengejar medali. Triady Fauzi akan kembali turun untuk nomor 50 meter gaya bebas dan I Gede Siman Sudartawa akan kembali turun di nomor 50 meter gaya punggung. [ant]