Summer Britcher menjadi populer di China setelah atletlugeAS berusia 27 tahun itu mengunggah sebuah video di media sosial di mana dia mengungkapkan ketakjubannya akan tempat tidur pintar di Kampung Olimpiade Beijing 2022.
YANQING, Atlet luge Amerika Serikat (AS) Summer Britcher menjadi viral di China pada Minggu (30/1) setelah mengunggah sebuah video tentang pengalamannya di Kampung Olimpiade di ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Meski sesi latihan Olimpiade resmi dari cabang olahraga lugebelum tiba, atlet berusia 27 tahun tersebut telah menjadi tren secara luas di China setelah merilis sebuah video di media sosial di mana dia mengungkapkan ketakjubannya akan tempat tidur pintar di Kampung Olimpiade itu.
“Ada sesuatu yang luar biasa yang harus saya bagikan. Bukan hanya kami tidak memiliki tempat tidur dari kardus di sini, tetapi seolah-olah panitia penyelenggara Beijing berkata, ‘bagaimana kita bisa benar-benar selangkah lebih maju dari Tokyo?'” kata Britcher dalam video tersebut.
Pada Minggu, ketika Britcher bertemu dengan para koresponden Xinhua di pusat budaya Kampung Olimpiade, dia memuji banyak fasilitas.
“Cukup bagus. Saya suka tembok es ini. Dan ada sebuah pusat budaya keren yang asik untuk belajar sedikit lebih banyak tentang China. Ada ruang VR yang sangat keren,” ujarnya.
Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 bertepatan dengan Tahun Baru Imlek. Walaupun banyak kegiatan telah dibatalkan di tengah pandemi COVID-19, Britcher berhasil belajar sedikit lebih banyak tentang festival tersebut.
“Mereka sebenarnya memiliki pusat budaya yang menyeluruh, jadi kami bisa belajar sedikit, dan ada banyak hal tentang ramuan tradisional China yang bagus untuk dipelajari,” ujar Britcher.
Britcher tak menyukai musim dingin. Namun, dia mencatatkan kemenangan Piala Dunia terbanyak di nomor tunggal untuk pemain lugeAS, dengan lima kemenangan, dan finis ketiganya di klasemen tunggal secara keseluruhan di musim 2017-2018 berada di posisi tertinggi yang pernah ada untuk seorang atlet lugeAmerika.
Selain tempat tidur dan pengalaman di Kampung Olimpiade, Britcher juga mengakui perlunya manajemen looptertutup yang diterapkan oleh pihak penyelenggara.
“Ini sulit karena biasanya di ajang Olimpiade, Anda bisa berkeliling dan melihat banyak hal, dan saya [ingin] melihat lebih banyak hal di negara ini,” tutur atlet lugeitu.
“Namun penting untuk menjaga semua orang tetap aman, baik orang-orang yang tinggal di sini maupun para atlet, jadi manajemen loop tertutup adalah hal yang bagus, tetapi pasti mengurangi sedikit pengalaman,” tambahnya. [Xinhua]