TOKYO – Mereka berasal dari berbagai tempat di seluruh dunia, dan melalui olahraga, mereka telah menemukan “rumah” mereka.
Mereka adalah para atlet Tim Olimpiade Pengungsi (Refugee Olympic Team) Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC).
Kisah dan perjalanan mereka sangat berbeda, tetapi impian mereka sama, yakni impian Olimpiade. Orang-orang menyaksikan keberanian, tenaga, dan kekuatan harapan mereka di Olimpiade Tokyo yang sedang berlangsung.
Tim Olimpiade Pengungsi ikut berpartisipasi di Olimpiade Tokyo dengan 29 atlet yang bertanding dalam 12 cabang olahraga.
“Tim Olimpiade Pengungsi sungguh menegaskan betapa para pengungsi memperkaya komunitas Olimpiade kami dan masyarakat pada umumnya.
Menyaksikan mereka bertanding merupakan momen luar biasa bagi kita semua, dan kami berharap semua orang akan turut bergabung. Para atlet ini disambut hangat di komunitas Olimpiade kami, di kalangan sesama atlet, berkompetisi dengan mereka tetapi juga tinggal bersama di bawah satu atap,” kata Presiden IOC Thomas Bach. [Xinhua]
Ramaz Zoidze (atas) dari Georgia berhadapan dengan Aker Al Obaidi dari Tim Olimpiade Pengungsi pada babak perempat final gulat Grego-Romawi kelas 67 kg putra di Olimpiade Tokyo 2020 di Chiba, Jepang, pada 3 Agustus 2021. (Xinhua/Wang Yuguo)
Paulo Amotun Lokoro dari Tim Olimpiade Pengungsi berlaga dalam babak penyisihan lari 1.500 meter putra di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 3 Agustus 2021. (Xinhua/Li Ming)
Tim Olimpiade Pengungsi (kiri) dan tim Italia saling memberi semangat sebelum pertandingan judo nomor beregu campuran di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 31 Juli 2021. (Xinhua/Liu Dawei)
James Nyang Chiengjiek dari Tim Olimpiade Pengungsi bereaksi usai terjatuh dalam babak penyisihan lari 800 meter putra di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 31 Juli 2021. (Xinhua/Li Gang)
James Nyang Chiengjiek dari Tim Olimpiade Pengungsi bereaksi usai terjatuh dalam babak penyisihan lari 800 meter putra di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 31 Juli 2021. (Xinhua/Jia Yuchen)
Eldric Sella Rodriguez (kanan) dari Tim Olimpiade Pengungsi bertanding melawan petinju Dominika Euri Cedeno Martinez dalam babak penyisihan tinju kelas menengah (69-75 kg) putra di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 26 Juli 2021. (Xinhua/Ou Dongqu)
Petinju Brasil Wanderson de Oliveira (kanan) berhadapan dengan Wessam Salamana dari Tim Olimpiade Pengungsi dalam babak penyisihan tinju kelas ringan putra di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 25 Juli 2021. (Xinhua/Ou Dongqu)
Petinju Brasil Wanderson de Oliveira (kanan) berhadapan dengan Wessam Salamana dari Tim Olimpiade Pengungsi dalam babak penyisihan tinju kelas ringan putra di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 25 Juli 2021. (Xinhua/Ou Dongqu)
Kimia Alizadeh Zenoorin dari Tim Olimpiade Pengungsi melakukan selebrasi usai pertandingan babak perempat final taekwondo kelas 57 kg putri melawan Zhou Lijun dari China di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 25 Juli 2021. (Xinhua/Wang Yuguo)
Wu Jingyu (kiri) dari China bertanding dalam pertandingan babak 16 besar taekwondo kelas 49 kg putri melawan Pouryounes Langeroudi Dina dari Tim Olimpiade Pengungsi di Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 24 Juli 2021. (Xinhua/Wang Yuguo)
Kontingen Tim Olimpiade Pengungsi berparade memasuki Olympic Stadium saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 23 Juli 2021. (Xinhua/Lui Siu Wai)
Kontingen Tim Olimpiade Pengungsi berparade memasuki Olympic Stadium saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, pada 23 Juli 2021. (Xinhua/Xu Chang)
