NEW YORK, WB – Phaedhra Almajid, whistleblower skandal korupsi FIFA dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022 mengatakan, FIFA akan dipaksa melakukan pemilihan ulang karena begitu banyak bukti suap yang dilakukan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Atas keputusan itupun, Qatar kemungkinan kehilangan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, menyusul pengungkapan skandal korupsi FIFA.
Dalam wawancara dengan Daily Mail, Almajid mengatakan dirinya terdorong untuk berbicara setelah Sepp Blatter mundur dari kursi presiden FIFA. Sebelumnya, ia terpaksa diam karena Blatter tidak pernah berniat mundur karena harus selalu berusaha menyelamatkan diri.
Almajid kini dalam program perlindungan saksi pemerintah AS dan FBI. Ia merasa terancam, karena tahu banyak soal suap dan korupsi yang dilakukan Qatar dan FBI.
“Para ekstremis mengancam saya. Mungkin karena saya perempuan dan Muslim,” ujar Almajid. “
Almajid kini didampingi pengacara Michael Garcia, mantan pengacara AS di New York yang dibayar FBI. Ia mengungkap keterlibatan Blatter dan petinggi FIFA dalam berbagai kasus suap.
Tahun lalu, Almajid sempat melontarkan tuduhan korupsi di balik kemenangan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. “Yang terjadi adalah saya, keluarga, dan anak-anak saya terancam. Saya terpaksa mencabut tuduhan itu,” paparnya.[]