Menggelar Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 sesuai jadwal di tengah pandemi COVID-19 menunjukkan “tekad, efisiensi, dan dinamisme” China, kata Presiden IOC Thomas Bach.
BEIJING, Menggelar Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022 sesuai jadwal di tengah pandemi COVID-19 menunjukkan “tekad, efisiensi, dan dinamisme” China, kata Thomas Bach, Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) dalam wawancara eksklusif dengan Xinhua.
“Persiapannya luar biasa,” ujar Bach pada Senin (31/1). “Kami mendengar banyak pujian dari para atlet untuk kampung dan venuedi Olimpiade ini, bukan hanya dari sudut pandang olahraga melainkan juga arsitekturnya.”
Menurut Bach, venue-venue itu “menyajikan contoh dari keberlanjutan” dengan cara menggunakan kembali dan memanfaatkan kembali enam venuedari Olimpiade 2008 untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
“Olimpiade 2008 merupakan kemunculan China di panggung dunia,” ujar sang presiden IOC. “Namun, sekarang China menjadi mitra yang mapan di panggung dunia dalam semua aspek, budaya, bisnis, politik, dan juga olahraga. China sudah menjadi negara yang berbeda.”
Bach-lah yang mengumumkan China sebagai negara tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin 2022 pada 2015 lalu. Lebih dari enam tahun berlalu, gelaran Olimpiade Beijing 2022 diwujudkan dengan standar tinggi meskipun di tengah tantangan pandemi COVID-19.
“Kita dapat melihat bahwa (manajemen) looptertutup berhasil. Masyarakat China aman, dan para peserta Olimpiade juga aman.”
Bach yakin bahwa menggelar Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 sesuai jadwal, terutama dengan kemunculan varian Omicron di banyak bagian dunia, menunjukkan “tekad, efisiensi, dan dinamisme” China.
“Kami dapat melihat tekad China dalam menangani pandemi dan seberapa sukses pendekatan ini untuk masyarakat.”
“Kami sangat senang bahwa moto Olimpiade Beijing 2022, ‘Bersatu untuk Masa Depan Bersama’, senada dengan moto baru Olimpiade yang berbunyi ‘Lebih Cepat, Lebih Tinggi, dan Lebih Kuat – Bersama’,” tambah Bach. “Pesan kebersamaan ini merupakan sebuah pesan solidaritas.”
“Tidak satu negara pun yang mampu menyelesaikannya sendirian, dan tidak satu komunitas pun yang benar-benar mampu mengatasinya sendirian,” ujar Bach ketika berbicara soal pandemi. “Hanya jika kita semua bekerja sama, kita dapat mengatasi tantangan-tantangan yang lebih besar ini.” Selesai