LONDON – Sprinter Inggris Chijindu Ujah, peraih medali perak di nomor estafet 4×100 meter putra Olimpiade Tokyo, diskors sementara lantaran diketahui positif doping saat ajang tersebut

Unit Integritas Atletik (Athletics Integrity Unit/AIU) pada Kamis (12/8) mengungkapkan bahwa setelah penutupan Olimpiade Tokyo, laboratorium kontrol doping di Tokyo menginformasikan kepada Badan Pengujian Internasional (International Testing Agency/ITA) bahwa hasil tes Ujah menunjukkan “keberadaan/penggunaan zat terlarang (Ostarine dan S-23)”.
Atlet berusia 27 tahun itu menjalankan leg pertama untuk tim Inggris yang finis di urutan kedua setelah juara Italia dengan selisih 0,01 detik.
Sampel itu dikumpulkan oleh ITA saat kontrol antidoping dalam kompetisi pada 6 Agustus di Tokyo setelah final nomor estafet 4×100 meter putra. Hasil tes kemudian dilaporkan oleh laboratorium terakreditasi Badan Antidoping Dunia (WADA) di Tokyo pada 8 Agustus.
“Jika diminta oleh atlet dan jika analisis sampel B mengonfirmasi temuan analitis yang merugikan (Adverse Analytical Finding/AAF), atau jika atlet tidak ingin analisis sampel B dilakukan, kasusnya akan dirujuk ke Divisi Antidoping Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS ADD) untuk proses penyelesaian di bawah Aturan Antidoping IOC yang berlaku dalam Olimpiade Tokyo 2020 (IOC ADR),” kata ITA.
Italia merebut medali emas di nomor estafet 4×100 meter putra, sementara Kanada meraih perunggu pada 6 Agustus. China berada di urutan keempat. [Xinhua]