XI’AN – Juara Olimpiade Liu Hong mengatakan atlet yang telah menjadi orang tua seperti dirinya dapat menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional sembari berjuang untuk mencapai impian mereka.
Liu, yang memenangkan perlombaan jalan cepat nomor 20 km putri di Olimpiade Rio 2016, menduduki peringkat keempat dengan catatan waktu 1:29:59 di ajang National Games China pada Jumat (24/9) pagi yang diguyur hujan.
“Saya mencapai batas saya selama persiapan untuk Olimpiade Tokyo. Saya datang ke sini untuk menikmati turnamen, dan saya berusaha maksimal hari ini. Ini mungkin menjadi penampilan terakhir saya di (National) Games, tetapi mungkin saya akan berubah pikiran nantinya,” kata Liu.
Meskipun telah menjadi ibu dari seorang anak perempuan berusia tiga tahun, Liu tetap melanjutkan karier atletiknya dan menyabet medali perunggu di Olimpiade Tokyo. Dia menjadi atlet jalan cepat wanita pertama yang meraih tiga medali Olimpiade.
Setelah kemenangannya di Olimpiade Rio 2016, Liu melahirkan putrinya pada akhir 2017 dan mengambil cuti melahirkan selama dua tahun. Dia kembali berkompetisi pada 2019 untuk memperebutkan gelar di Kejuaraan Dunia dan mencetak rekor dunia baru di nomor 50 km.
“Saya berharap akan ada lebih banyak atlet-orang tua seperti saya yang bersinar di atas panggung. Atlet-atlet putri harus terus mengejar impian mereka, dan kita dapat menyeimbangkan antara kehidupan rumah tangga dan karier,” tutur Liu.
“Liu adalah panutan yang baik bagi kami. Kegigihannya adalah hal yang harus dipelajari oleh para pemain muda. Sungguh pencapaian yang luar biasa ketika dia memecahkan rekor dunia setelah kembali berkompetisi pada 2019,” kata Yang Jiayu, pemegang rekor dunia jalan cepat nomor 20 km yang meraih emas untuk Mongolia Dalam pada Jumat.
Sementara itu, medali perak diraih Qieyang Shijie dari Xizang, dan Yang Liujing dari provinsi tuan rumah Shaanxi membawa pulang medali perunggu. [Xinhua/ Wang Haoyu, Geng Huihuang]