XI’AN – Sepuluh tahun setelah menggantungkan sepatunya, legenda bola basket China Yao Ming masih menjadi pusat perhatian di negara itu.
Yao, yang saat ini menjabat sebagai presiden Asosiasi Bola Basket China (Chinese Basketball Association/CBA), datang setiap hari untuk menyaksikan kompetisi bola basket 3×3 U19 setelah National Games China dimulai pada Kamis (16/9). Setiap kali Yao memasuki lapangan, dia langsung mengundang keriuhan.
Ponsel tertuju padanya, media terfokus padanya, penggemar berkerumun untuk berfoto dengan latar dirinya. Penyelenggara dan sukarelawan berjajar membentuk garis keamanan, juga membujuk wartawan dan penonton agar kembali ke tempat duduk mereka.
Hal semacam itu biasa terjadi dalam empat hari terakhir, penyelenggara pun menjadi terbiasa untuk menanganinya.
Usai pensiun pada Juli 2011, Yao tidak pernah beranjak dari panggung utama sebagai seorang megabintang, dan popularitasnya tetap tidak pudar.
Meskipun tetap menjadi tajuk utama, Yao secara khusus menolak untuk mengiklankan merek komersial atau produk olahraga apa pun sejak pensiun.
Selama lima tahun bersama tim CBA Shanghai Sharks dan sembilan tahun di NBA bersama Houston Rockets, Yao menjadi bintang olahraga internasional paling sukses yang mewakili China dan idola penggemar olahraga di China.
Yao (41) berdedikasi untuk mendorong reformasi liga bola basket domestik China dan program mini basket, untuk mengubah pola pikir olahraga dari para penggemar bola basket muda dan masa depan bola basket China.
Selama gelaran National Games China, Yao fokus pada pertandingan bola basket 3×3, yang sukses memberi medali bola basket pertama bagi China di ajang Olimpiade dalam 29 tahun. Di Olimpiade Tokyo, tim 3×3 putri China menyabet medali perunggu. [Xinhua]