Erin Jackson membalas kemurahan hati rekan setimnya dengan memenangkan gelar seluncur cepat Olimpiade di Beijing 2022.
BEIJING, Erin Jackson duduk di samping gelanggang es dan menangis terharu, setelah dia memahami beratnya perjuangan meraih medali Olimpiade pertamanya dari Beijing 2022.
Peseluncur cepat berusia 29 tahun tersebut menorehkan sejarah setelah memenangi nomor 500 meter putri di National Speed Skating Oval di Beijing pada Minggu (13/2).
Jackson menjadi wanita Amerika pertama sejak 1994 yang meraih emas Olimpiade dari cabang seluncur cepat, serta wanita kulit hitam pertama yang menyabet medali perorangan dalam cabang tersebut di Olimpiade.
Namun, Jackson tahu bahwa ini bukan segalanya.
“Saya langsung menangis, melepaskan segala emosi. Banyak keterkejutan, banyak kelegaan dan banyak kebahagiaan,” katanya setelah kompetisi itu berakhir. “Medali ini sangat besar artinya.”
Jackson seharusnya gagal tampil di Olimpiade Beijing, jika bukan karena rekan setimnya, Brittany Bowe. Bowe mengorbankan posisi satunya di nomor 500 meter untuk Jackson yang tergelincir dan finis ketiga dalam seleksi Olimpiade AS dengan dua peseluncur teratas mengamankan tiket ke Beijing.
“Dia melakukan pengorbanan yang sangat besar untuk saya,” kata Jackson. “Saya akan selamanya berterima kasih kepadanya.”
Persahabatan dan semangat Olimpiade tampaknya membawa karma baik. Bowe yang berusia 33 tahun, spesialis nomor 1.000 meter dan 1.500 meter, mampu bersaing di nomor itu bersama Jackson berkat kuota tambahan yang diberikan kepada Tim AS dalam realokasi kuota, dan akhirnya finis di urutan ke-16.
“Sesi seleksi kami benar-benar luar biasa,” kata Bowe. “Meskipun saya terlibat di dalamnya, saya ingin momen ini menjadi hanya tentang dirinya. Dia memberikan penampilan terbaik di nomor 500 meter dalam hidupnya untuk menjadi juara Olimpiade.”
Usai perlombaan, keduanya berpelukan erat. “Kata-kata tidak dapat menjelaskan betapa bangganya saya dengan dirinya,” kata Bowe. “Saya tahu dia punya kesempatan melakukan sesuatu yang sangat istimewa, dan dia baru saja menunjukkan kepada dunia mengapa dia pantas berada di sini.”
Ini merupakan Olimpiade kedua Jackson. Dia berkompetisi di Olimpiade PyeongChang 2018, finis di urutan ke-24, dan mantan inline skatertersebut mulai berkompetisi di cabang seluncur cepat pada September 2017.
Meski begitu, Jackson menunjukkan bakatnya di atas es. Sebelum mengikuti seleksi Olimpiade, dia memenangkan setengah dari delapan balapan Piala Dunia musim ini dan mengukir rekor baru Amerika di nomor 500 meter dengan catatan waktu 36,80 detik. Kemajuan pesat Jackson menjadikannya favorit untuk meraih medali emas di Olimpiade Musim Dingin.
Itu menunjukkan “salah satu cerita yang membuat Olimpiade sedikit lebih istimewa daripada kejuaraan lainnya. Ini tentang semangat Olimpiade,” tulis Uni Seluncur Internasional di situs webnya.
“Ini seperti menaiki sebuah roller coasterbesar. Ada kebahagiaan, tekanan, kebahagiaan. Ini perjalanan yang penuh ombang-ambing, tetapi itulah yang membuatnya lebih manis,” kata Jackson soal kemenangannya. [Xinhua]