Rafael Nadal berhasil memecahkan rekor dengan meraih gelar Grand Slam ke-21 usai bangkit dari ketertinggalan 0-2 untuk menundukkan Daniil Medvedev dalam laga lima set yang menegangkan.
SYDNEY, Rafael Nadal mencatatkan sejarah setelah bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan petenis Rusia berperingkat dua dunia Daniil Medvedev 2-6, 6-7 (5), 6-4, 6-4, 7-5 di final Australian Open, menjadikannya petenis putra pertama yang meraih 21 titel Grand Slam.
Laga sengit lima set pada Minggu (30/1) malam itu memenuhi semua harapan yang melingkupi sebuah laga final Grand Slam. Pertandingan itu berlangsung selama lima jam dan 24 menit yang mengesankan, atau lebih dari 30 menit lebih lama dibandingkan pertandingan terpanjang kedua dalam turnamen itu tahun ini.
Banyak hal yang dipertaruhkan Nadal dan Medvedev saat menjalani laga simbolis antara bintang tenis generasi baru yang sedang naik daun dan petenis veteran sarat pengalaman dari generasi lama tersebut.
Di pertengahan set pertama, petenis Rusia berusia 25 tahun itu mencatatkan break pertama dalam pertandingan itu, menambah keunggulan 4-2 berkat bantuan permainan servis tanpa cela.
Dua double fault yang dibuat petenis Spanyol berusia 35 tahun tersebut memungkinkan Medvedev menggandakan keunggulannya lewat love-game breakdan menutup set dengan nyaman. Dalam set pertama itu, unggulan keenam asal Spanyol tersebut bermain gugup dengan mencatatkan 16 unforced errorberbanding lima yang dibuat Medvedev.

Di set kedua, Medvedev berhasil bertahan dengan serangkaian break backdan unggul tipis dalam permainan servis. Petenis Rusia tersebut menutup set berdurasi 84 menit yang melelahkan itu setelah bangkit dari ketertinggalan dan memaksakan tiebreaker.
Tertinggal dua set, Nadal menolak menyerah dan terus tampil menekan melawan Medvedev yang semakin frustrasi. Dia menutup set ketiga lewat break pada gim kesembilan setelah melakukan permainan servis yang sempurna.
Saat durasi pertandingan memasuki jam keempat, pengalaman Nadal mulai mengungguli energi awal laga Medvedev di set keempat. Dia mencatatkan break dalam tiga gim awal atas petenis Rusia yang mulai bermain gugup tersebut. Permainan servis Nadal dalam menutup set itu disambut oleh gemuruh penonton yang mendukung petenis Spanyol tersebut.

Dengan situasi sama kuat, pemenang laga tersebut akan ditentukan lewat set kelima.
Kedua petenis yang kelelahan tersebut saling beradu servis dalam empat gim pertama, namun Nadal berhasil menemukan cela di gim kelima dan membuat break. Namun, saat petenis Spanyol tersebut terlihat akan memenangi kejuaraan, Medvedev mencatatkan break pada akhir laga, mengubah skor menjadi 5-5 dalam set penutup.
Dalam penyelesaian yang epik, Nadal bangkit melawan petenis Rusia tersebut sebelum melakukan servis untuk mengubah kedudukan menjadi 40-0. Mengantongi tiga poin dalam gim penutup kejuaraan tersebut, sebuah pukulan backhandNadal sukses mengantarkan petenis tersebut merengkuh titel Grand Slam ke-21 dan posisi yang layak dalam sejarah tenis.

Saat menyampaikan pidato kemenangan pada pagi hari, Nadal berterima kasih kepada timnya, para penonton, dan mengungkapkan rasa kekagumannya kepada runner-up asal Rusia tersebut.
“Ini menjadi salah satu laga paling emosional dalam karier tenis saya dan berbagi lapangan dengan Anda merupakan sebuah kehormatan,” kata Nadal.
“Saya benar-benar tidak dapat menjelaskan perasaan saya saat ini, namun saya akan melakukan upaya terbaik untuk tetap berlaga tahun depan,” imbuhnya, sambil berharap dapat tampil di ajang Australian Open tahun depan.
Medvedev, pemenang US Open 2021 pada September lalu, gagal menjadi petenis putra pertama di Era Open yang meraih titel Grand Slam kedua setelah merengkuh gelar pertamanya. [Xinhua]