ZURICH, WB – Konflik berkepanjangan yang dialami Israel dan Rusia membuat kedua negara tersebut terancam tak bisa menjadi tuan rumah peserta Piala Eropa 2020.
Akibatnya, kini UEFA kembali membuka peluang bagi banyak negara untuk bisa memperebutkan status tuan rumah Piala Eropa pada enam tahun mendatang. Konsep tersebut dicetuskan oleh presiden UEFA, Michel Platini.
Sebelumnya, ada sekitar 19 negara yang mengajukan menjadi tuan rumah. Jumlah itu akan dipangkas menjadi 13 negara yang akan menjadi tuan rumah dari tiga grup selama putaran awal.
Seperti diketahui bersama, Rusia dan Ukraina saat ini tengah mengalami konflik politik panas yang menyangkut keberadaan daerah Crimea. Sementara Israel dan Palestina hingga kini masih bersitegang.
“Situasi politik Israel bisa disebut sebagai penawaran yang rumit,” tulis pernyataan UEFA seperti dilansir Soccerway.
Sedangkan untuk Rusia, politik, ekonomi, dan sepakbola harus sejalan dengan kekuatan finansial dan komitmen pemerintah. Secara keseluruhan situasi politik semakin rumit,” tambah pernyataan UEFA.
Stadion milik Zenit St Petersburg saat ini masih dalam renovasi sebagai salah satu persiapan jelang Piala Dunia 2018 nanti, yang akan digelar di Rusia. Sedangkan Israel menjagokan stadion Itztadion Teddy, yang kapasitasnya akan ditambah 20.000 kursi jadi kapasitas 50.000.
Keputusan terakhir soal hak sebagai tuan rumah Piala Eropa 2020 rencananya akan diumumkan pada 19 September. []