RIO DE JANEIRO, WB – Menjelang bergulirnya pelaksanaan Piala Dunia, Brasil terus dihadapkan berbagai masalah. Mulai dari demo, persiapan pekerjaan stadion dan beberapa bandara internasional yang belum rampung, hingga tindak kejahatan yang semakin tinggi.
Bahkan dikabarkan, kota Rio de Janeiro, saat ini menjadi kota dengan tingkat kejahatan terbesar di Brasil. Untuk menyikapi hal tersebut, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menambah sebanyak 2.000 personel polisi di jalanan rawan di kota Rio.
“Kami benar-benar merasakan meningkatnya angka kejahatan di Rio sejak semester kedua tahun lalu.,” kata Kepala Keamanan Rio, Jose Beltrame, seperti dilansir Bernama.
Data statistik dari Institute Keamanan Republik Negara bagian Rio de Janeiro menunjukkan bahwa perampokan di jalanan pada kuartal pertama melonjak 44 persen menjadi 10.154 dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Diperkirakan angka kemiskinan yang cukup tinggi di Rio menyebabkan masyarakat nekat melakukan pencurian.
Selain itu, masih sering terjadi baku tembak antara polisi dan geng narkoba di sekitar kota kumuh Rio dalam beberapa bulan terakhir membuat keamanan di kota tersebut semakin harus ditingkatkan.
“Kami akan melawan kejahatan, khususnya gelombang kekerasan yang muncul dalam beberapa minggu terakhir di favelas di mana geng perdagangan narkoba mencoba untuk mengambil alih kota,” tegasnya.
Angka kejahatan di Rio yang cukup tinggi dikhawatirkan akan membuat Brasil mendapat raport merah dari wisatawan. Belum lagi prediksi bahwa sejumlah stadion tidak akan selesai tepat waktu untuk melangsungkan perhelatan sepakbola terbesar tahun ini. []