BEIJING – Juru bicara Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Mark Adams mengatakan dirinya yakin Olimpiade Tokyo akan menjadi peristiwa “bersejarah”, meski mendapat tentangan luas dari publik.
Sebelum konferensi pers daring, Dewan Eksekutif (Executive Board/EB) IOC menggelar konferensi video pada Rabu (12/5) guna membahas situasi pencegahan epidemi di Jepang saat ini. Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo Seiko Hashimoto mengatakan bahwa IOC menyatakan dukungan dan apresiasinya atas kerja Tokyo.
Lebih dari dua bulan sebelum Olimpiade Tokyo, Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo menghadapi gejolak tekanan dari opini publik. Situasi epidemi di Jepang terus memburuk, dan jumlah kasus terkonfirmasi masih tinggi. Survei terbaru tentang opini publik di Jepang menunjukkan bahwa hingga 59 persen penduduk Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan.
Pada konferensi pers daring tersebut, Adams mengatakan dia memahami kekhawatiran dari semua sektor masyarakat, namun tetap yakin akan Olimpiade Tokyo. “Kami mendengarkan tetapi tidak akan dipandu oleh opini publik,” imbuhnya. “Saya yakin sekali bahwa kita akan melihat opini publik yang sangat mendukung Olimpiade.”
“Akan ada pasang surut (dalam opini publik). Kami harus mempertimbangkan opini publik untuk jangka panjang. Saat ini, kami melangkah maju. Kami terus melanjutkan rencana Olimpiade sepenuhnya. Itu yang harus kami lakukan,” kata Adams.
Konferensi pers sempat diinterupsi oleh seorang pengunjuk rasa yang menyamar sebagai jurnalis. Dia melambaikan spanduk bertuliskan “Tidak Untuk Olimpiade” dan meneriakkan “Tidak ada Olimpiade di mana pun”, sebelum sambungan videonya diputus.
Dikatakan Adams bahwa saat ini sekitar 7.800 atlet, atau 70 persen dari total atlet, telah lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo. Sementara itu, 10 persen lainnya akan lolos kualifikasi sebelum 29 Juni, dan peringkat dunia dari beberapa cabang tertentu akan menentukan sekitar 20 persen dari kualifikasi. [Xinhua]