NYON, WB – Tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 yang diduga dirudal kelompok militan Ukraina pro Rusia di perbatasan wilayah konflik berdampak negatif terhadap keikutsertaan kedua negara tersebut dalam partisipasinya sebagai anggota FIFA maupun UEFA.
Otoriter sepakbola tertinggi dunia itu sangat menyayangkan konflik yang menewaskan 198 orang termasuk tiga bayi dan kru pesawat milik pemerintah Malaysia tersebut. Akibat tragedi ini, nasib Rusia sebagai penyelenggara dan tuan rumah Piala Dunia 2018 nanti bisa saja dicabut oleh FIFA.
Kini, federasi sepakbola Eropa (UEFA) juga ikut ambil keputusan tegas mengenai permusuhan yang melibatkan dua negara Uni Eropa itu. Imbasnya, UEFA pada Kamis (17/7) waktu setempat telah memutuskan bahwa klub Rusia dan Ukraina tidak dapat bertemu lagi dalam kompetisi UEFA di musim mendatang.
“Mengingat situasi politik saat ini, Federasi Sepak Bola Rusia dan Ukraina memperlihatkan kekhawatiran tentang keselamatan dan keamanan dalam kasus yang akan mempertemukan tim Rusia dan Ukraina dalam kompetisi UEFA,” tulis pernyataan resmi UEFA.
“Setelah mengevaluasi permintaan dan mempertimbangkan situasi keselamatan dan keamanan di kawasan itu, diskusi darurat UEFA telah memutuskan bahwa tim Ukraina dan Rusia tidak dapat bertemu sampai pemberitahuan lebih lanjut,” sambung pernyataan itu.
Hukuman ini berbuntut kepada Zenit Saint Petersburg dan Dnipro Dnipropetrovsk yang akan dicegah bertemu dalam putaran ketiga kualifikasi Liga Champions yang akan diundi pada 18 Juli nanti.
“Saya menulis surat kepada UEFA, meminta agar klub-klub Rusia dan Ukraina harus bermain secara terpisah,” tutur sekjen Federasi sepak bola Rusia, Anatoly Vorobyov.
“Kami harus meghindari segala kemungkinan risiko. Menurut saya, kami tidak perlu menampilkan sekelompok orang hanya untuk menunjukkan perasaan negatif mereka. Sepak bola bukan politik dan tidak perlu juga untuk menggunakan sepak bola sebagai alat politik. Sejauh yang saya ketahui, orang-orang dari Ukraina juga mendukung tim dari kedua negara untuk tidak bertemu,” tambahnya.
Pertemuan ini juga memutuskan untuk mencegah pertandingan kompetisi UEFA digelar di Israel dengan alasan situasi keamanan. Dengan begitu, berarti klub Israel harus menemukan tempat alternatif di luar negeri untuk laga kandang mereka di Liga Champions dan Liga Europa 2014/15. []