HONG KONG – Hong Kong pada Senin (26/7) malam dipenuhi kegembiraan ketika pemain anggar Cheung Ka-long sukses memenangkan medali emas Olimpiade untuk pusat keuangan tersebut, yang pertama sejak Hong Kong kembali ke pangkuan China.
Atlet berusia 24 tahun itu menyabet emas di cabang anggar nomor floret perorangan putra di Olimpiade Tokyo 2020 untuk Hong Kong, mengalahkan peraih medali emas Olimpiade 2016 Daniele Garozzo dari Italia. Pada upacara penganugerahan medali, bendera Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong dikerek naik dengan iringan lagu kebangsaan China.
Carrie Lam, Kepala Eksekutif SAR Hong Kong, mengucapkan selamat kepada Cheung atas kemenangannya. Lam menuturkan bahwa dengan keterampilan dan ketenangannya yang luar biasa serta kegigihannya dalam menghadapi kesulitan selama kompetisi, Cheung berhasil mengukir sejarah bagi Hong Kong. Hasil luar biasa ini menjadi bukti kemampuan para atlet Hong Kong dan membuat semua masyarakat Hong Kong bangga, katanya.
“Saya berharap kontingen Hong Kong, China, akan terus menunjukkan potensi mereka di cabang-cabang lain dan mencapai hasil yang luar biasa,” ujar Lam.
Kantor Penghubung Pemerintah Rakyat Pusat di SAR Hong Kong mengirimkan pesan ucapan selamat kepada kontingen Hong Kong, China, atas perolehan medali emas pertama mereka di Olimpiade Tokyo 2020.
Kantor tersebut mengatakan bahwa Cheung telah berjuang keras dan memenangkan pertandingan, mempersembahkan medali emas Olimpiade pertama untuk Hong Kong sejak wilayah itu kembali ke pangkuan China. Pihaknya juga menyampaikan ucapan selamat kepada sang pemenang dan kontingen tersebut.
Kontingen Hong Kong telah memperlihatkan semangat Olimpiade serta menunjukkan tekad kuat para atlet dan semangat perjuangan generasi muda di Hong Kong, China, kata kantor itu, seraya berharap bahwa kontingen tersebut dapat melakukan upaya tanpa henti dan mencapai level baru.
Berbagai tempat di Hong Kong menayangkan siaran langsung pertandingan Olimpiade. Di taman-taman, pusat perbelanjaan, atau bistro, orang-orang berkumpul di depan layar untuk menyaksikan final pertandingan anggar dan memberi semangat bagi Cheung.
“Pertandingan Olimpiade telah menjadi saksi kerja keras para atlet Hong Kong dan peningkatan tim anggar Hong Kong. Saya bangga dengan sang juara,” kata warga Hong Kong bernama Chow, yang menyaksikan tayangan langsung itu bersama putranya di Kowloon Park.
Warga Hong Kong lainnya, Ng dan teman-temannya, bersukacita dan saling berpelukan saat melihat Cheung memenangkan pertandingan. “Ini adalah medali emas Olimpiade pertama yang diraih Hong Kong setelah kembali ke pangkuan China. Saya sangat bangga menjadi warga China!” kata Ng dengan penuh semangat.
“Hong Kong, kerja bagus!” Sorak-sorai dan tepuk tangan riuh terdengar di Time’s Square di Causeway Bay saat Cheung memenangkan pertandingan. Beberapa orang melambaikan tangan di udara dan bertepuk tangan, sementara yang lain terus menyaksikan tayangan langsung itu di ponsel mereka.
Seorang warga bernama Chan mengatakan ini merupakan momen kejayaan bagi SAR Hong Kong. “Upacara penghargaan, pengibaran bendera daerah dan lagu kebangsaan (China). Saya tak ingin melewatkan satu pun momen di acara itu,” katanya. “Ini adalah salah satu momen paling tak terlupakan dalam hidup saya.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Cheung telah menunjukkan performa yang mengagumkan. Dia memenangkan Kejuaraan Anggar Asia 2016 di nomor floret perorangan putra dan menjadi atlet anggar Hong Kong pertama yang menyabet medali emas dalam ajang tersebut. Pada 2018, Cheung juga meraih medali perunggu cabang anggar nomor floret perorangan putra di Asian Games. [Xinhua]