JAKARTA, WB – Anggota Eksekutif Komisioner PSSI (EXCO), Djamal Aziz, mengatakan bahwa, dalam waktu dekat jajarannya akan melakukan kunjungan kerja ke salah satu negara di Eropa. Kunjungan itu dimaksudkan untuk melakukan konsultasi serta bimbingan dengan para ahli pencari bakat di daratan eropa.
“Mungkin kita akan ke Belanda. Karena dari beberapa negara eropa, yang pas dan mungkin cocok untuk menjalin komunikasi ke depan adalah Belanda,” ujar Djamal, saat menjadi pembicara diskusi mingguan bertajuk “Sepakbola Adalah Kita” dibilangan Cikini, Sabtu (20/12/2014).
Djamal mengatakan, penting meminta konsultasi kepada para pencari bakat dari Eropa (Belanda), pasalnya selama ini si pencari bakat dari Indonesia seperti tidak mampu memberikan prestasi mumpuni terhadap perkembangan olahraga sepakbola di tanah air. Para pemain naturalisasi yang direkrut selama ini kata Djamal, adalah para pemain tua yang sudah tidak produktif.
“Kita cari naturalisasi yang muda lah, bukan yang tua. Ini naturalisasi usianya 37 tahun. Pemain ini sudah bengkok lah. Kalau mau naturalisasi ya dibawah usia 20 tahun. Kita kan mau jadi Indonesia hebat,” sindir Djamal.
Seperti ingin berkaca pada Filipina yang hampir 90 persen menggunakan pemain naturalisasi muda, hal ini layak dicontoh oleh Indonesia. Kata Djamal, nantinya proses naturalisasi yang akan digalakkan oleh PSSI adalah melihat bibit muda anak bangsa yang berada di luar negeri dan ingin menjadi warga negara Indonesia. Namun program itu juga tidak mengesampingkan untuk memantau bibit muda dari dalam negeri, yang menjadi prioritas utama PSSI.
“Kita berharap mereka bisa membantu kita untuk mencari bakat dari dalam negeri dulu, setelah itu baru dari luar. Kita berharap pemerintah segera memanggil kami untuk melaksanakan program ini,” tandas Djamal. []