WARTABUANA – Dokter pribadi Diego Maradona tidak akan menghadapi penahanan preventif di tengah penyelidikan kematian legenda sepak bola Argentina itu, kata pengadilan Buenos Aires pada Jumat (4/12).
Hakim Orlando Diaz mengabulkan permintaan pengacara Leopoldo Luque untuk mencegah jaksa memerintahkan penahanannya selama penyelidikan yang sedang berlangsung, seperti dilansir kantor berita milik pemerintah, Telam.
Pekan lalu, polisi menggerebek rumah dan klinik pribadi Luque dan psikiater Maradona Agustina Cosachov untuk menentukan apakah mereka lalai dalam penanganan Maradona.
Maradona meninggal karena serangan jantung di rumahnya di dekat Buenos Aires pada 25 November, kurang dari sebulan setelah menjalani operasi untuk menghilangkan gumpalan darah di otaknya.
Jaksa mengatakan penggeledahan itu diperintahkan oleh hakim setelah penyelidikan awal, termasuk bukti dari putri Maradona, yaitu Dalma, Giannina dan Jana. Baik Luque maupun Cosachov membantah tuduhan tersebut.
Dalam konferensi pers pada Minggu (29/11) lalu, Luque menggambarkan Maradona “sulit diatur”, mengatakan juara Piala Dunia 1986 itu seharusnya pergi ke pusat rehabilitasi setelah operasi tetapi menolak.
Menurut Telam, tim penyelidik sedang mencoba untuk memastikan apakah Maradona telah menerima perawatan 24 jam dari staf medis pada hari-hari sebelum kematiannya, salah satu syarat keluarnya Maradona dari rumah sakit pada 12 November.
Selain itu, muncul pertanyaan tentang tidak adanya ambulans dan defibrilator di tempat Maradona meninggal. [xinhua]