JAKARTA – Muhammad Zylan Febrian (13) berjuang semaksimal mungkin untuk mewujudkan impiannya bermain bulu tangkis mewakili Indonesia di kancah dunia di masa depan.
Selama empat tahun lebih, Febrian rutin bermain bulu tangkis dengan banyak mengikuti sesi latihan dan pertandingan intra dan antar daerah, dengan harapan dirinya dapat masuk ke tim nasional (timnas) bulu tangkis Indonesia.
Bulu tangkis merupakan olahraga yang banyak digemari di Indonesia. Berbagai klub dan akademi untuk penggemar bulu tangkis dapat ditemukan di seluruh wilayah negara Asia Tenggara ini. Selain itu, berbagai pertandingan juga diadakan secara rutin di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia itu.
Febrian berencana menjadi pemain bulu tangkis setelah bergabung dengan sebuah klub di bilangan Jakarta Timur pada 2018 lalu, ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-18. Kala itu atlet nasional favoritnya, Anthony Sinisuka Ginting, membantu tim Indonesia menyabet medali perak di nomor beregu putra.
“Ayah saya dengan antusias menonton pertandingan di TV, dan setelah itu dia segera mendaftarkan saya ke klub agar saya dapat mengikuti latihan untuk menjadi seorang atlet,” ujarnya kepada Xinhua saat sesi latihan malam hari baru-baru ini di Jakarta.
Febrian saat ini berlatih tiga kali dalam sepekan di klub bulu tangkis PB Raya yang didirikan bersama oleh Achmad Rivai, mantan pebulu tangkis nasional, dan dua temannya pada 2013. Dia juga rutin melakukan latihan mandiri di rumahnya di Jakarta Selatan.
“Pusat olahraga itu berjarak sekitar 30 menit dari rumah saya. Orang tua saya selalu mengantar saya ke sini dan melihat saya berlatih,” ujarnya. “Mengatur waktu saya sendiri adalah sebuah tantangan,” kata Febrian yang saat ini duduk di bangku SMP.
Meski belum pernah meraih kemenangan di semua pertandingan formal yang diikutinya sejauh ini, Febrian selalu berpesan pada dirinya sendiri untuk terus melatih kekuatannya. Dia pernah merasa terpuruk saat kalah di turnamen antardaerah pertamanya di Provinsi Jawa Barat pada 2019 lalu.
“Pertandingan saat itu berlangsung sengit dan saya sangat gugup. Namun, saya tidak akan menyerah,” tuturnya. “Dukung saya agar dapat mengikuti pertandingan international dan berlaga di pertandingan di China suatu saat nanti,” kata Febrian yang mengidolakan legenda bulu tangkis China Lin Dan.
Pebulu tangkis junior lainnya di PB Raya, Cheisha Regustine Irmawati, juga berharap bisa menjadi atlet nasional meski dirinya sadar peluang suksesnya tidak besar.
Pemain berusia 16 tahun tersebut sebelumnya sempat bergabung di beberapa klub selama lebih dari dua tahun sebelum bergabung dengan PB Raya pada Februari lalu.
Pelatihnya Ndaru Abrianto, salah satu pendiri PB Raya, menjelaskan bahwa klub-klub besar di Indonesia cenderung merekrut pemain saat mereka masih kecil.
“Persaingan di kalangan pebulu tangkis profesional di Indonesia saat ini semakin ketat. Bahkan ada yang mulai bermain sejak usia enam tahun,” kata Abrianto, seraya menambahkan bahwa beberapa pemain muda memilih untuk mengambil pendidikan sekolah di rumah (homeschooling) agar memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih secara mandiri dan mengikuti sesi latihan.
“Sekarang, saya ingin fokus meningkatkan teknik saya,” kata Irmawati yang mengidolakan Kevin Sanjaya Sukamuljo, pebulu tangkis Indonesia yang saat ini menduduki peringkat 1 dunia Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) di nomor ganda putra.
Klub PB Raya mencatat peningkatan pada keanggotaannya setelah Greysia Polii dan Apriyani Rahayu merebut medali emas Olimpiade pertama meréka di nomor ganda putri di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo.
“Jumlah anggota di klub kami sebelumnya sekitar 20 orang, dan kemudian bertambah menjadi 60 dalam waktu satu bulan,” kata Abrianto.
“Para orang tua mendaftarkan anaknya di sini, karena anaknya ingin menjadi seperti idola mereka,” tambahnya.
Rivai menjelaskan bahwa animo terhadap bulu tangkis di Indonesia, yang memiliki populasi sekitar 270 juta jiwa, sangat besar seiring dengan semakin banyak orang yang menyadari prestasi gemilang Indonesia di kompetisi bulu tangkis prestisius, seperti Piala Thomas dan Uber, serta kejuaraan dunia.
“Itu membuat anak-anak zaman sekarang termotivasi untuk menjadi atlet,” ujarnya.
Rivai menyebut bahwa PB Raya sebagai klub menengah bertekad untuk mencetak lebih banyak pemain berkualitas untuk direkrut oleh tim nasional atau klub besar.
Dia berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dan klub-klub bulu tangkis besar, seperti PB Djarum, yang memberikan dukungan kepada klub-klub kecil dan aktif mencari pemain baru berbakat di seluruh Indonesia melalui sejumlah kompetisi yang mereka selenggarakan.
“Penting untuk terus menyiapkan para calon penerus atlet senior dan junior agar tim Indonesia dapat terus berada di podium tertinggi,” ujarnya. [Dames Alexander Sinaga, Wang Aona
Xinhua]