LONDON – Petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty mengalahkan petenis Republik Ceko Karolina Pliskova dengan skor 6-3, 6-7 (4), 6-3, untuk meraih gelar tunggal putri di Kejuaraan Wimbledon pada Sabtu (10/7).
Petenis Australia berusia 25 tahun tersebut hanya membutuhkan waktu 28 menit untuk mengunci set pertama dengan meyakinkan, namun Pliskova (29) berupaya keras untuk bangkit dengan memenangi tiebreaker 7-4 di set selanjutnya.
Di set penentuan, Barty mematahkan servis lawan untuk mengendalikan jalannya laga, dan memenangi gelar Grand Slam kedua selama kariernya.

“Ini menjadi perasaan paling luar biasa yang pernah saya alami di lapangan tenis,” tutur Barty, yang menjadi petenis Australia pertama yang mengangkat trofi Venus Rosewater Dish (nama trofi tunggal putri Wimbledon) dalam 41 tahun. “Tentu saja, ada perasaan tidak percaya. Saya merasa telah bekerja keras sepanjang karier saya bersama tim dan orang-orang yang sangat berarti bagi saya untuk berupaya dan meraih tujuan dan impian saya. Dapat mewujudkan hal itu pada hari ini rasanya sungguh luar biasa.”
Pliskova, yang tampil di laga final Grand Slam keduanya, sama seperti Barty, kembali gagal dalam mengejar gelar Grand Slam. Namun, petenis yang memiliki pukulan keras tersebut menuturkan dirinya bangga telah menemukan cara untuk bangkit.

Pliskova mengakui bahwa dirinya memulai dengan “start yang buruk” saat kehilangan 14 poin pertama secara beruntun di awal pertandingan. “Inilah kenapa saya merasa lebih bangga dengan upaya saya untuk bangkit dalam pertandingan itu. Maksud saya, upaya itu tidak memenangi laga, tetapi itu satu set yang berusaha saya raih.”
Sekitar lima pekan lalu, Barty mundur dari babak kedua French Open akibat cedera pinggul.
“Bisa dibilang, cedera itu berlangsung selama dua bulan,” ujar Barty. “Dapat berlaga di Wimbledon adalah sebuah keajaiban yang luar biasa.” [Xinhua]