WARTABUANA – Apa kegunaan botol plastik? Seorang pebisnis asal Afghanistan, Mohammad Zarif Ishaqzai, berkomitmen untuk mengubah sampah menjadi emas.
Ishaqzai mendirikan sebuah pabrik kecil untuk mendaur ulang barang-barang bekas di Provinsi Herat, Afghanistan barat. Dia meyakini bahwa menyediakan peluang kerja dapat berkontribusi dalam menstabilkan keamanan di negara tersebut.
Mengumpulkan barang-barang bekas dari ember dan wadah sampah tidak hanya membantu menjaga lingkungan tetap bersih atau menyediakan bahan mentah untuk industri. Namun, dapat juga berkontribusi pada pengentasan kemiskinan, terutama di Afganistan yang dilanda perang.
“Tujuan utama saya adalah menyediakan peluang kerja bagi orang-orang yang tinggal di sekitar saya, mempekerjakan pengangguran, dan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan,” ungkapnya dengan nada gembira.
Didirikan lima tahun lalu dengan modal sebesar 1,5 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.089) di Provinsi Herat yang relatif damai, pabrik yang mendaur ulang barang-barang bekas itu menjadi pabrik pertama dari jenisnya yang memproduksi wol kaca, yang umumnya digunakan dalam pembuatan selimut, bantal, dan matras atau kasur.
Awalnya, hanya 20 orang yang bekerja di pabrik itu. Namun, sekarang ada sekitar 300 pekerja yang bertugas dalam tiga sif. [Xinhua]