WASHINGTON – Sebagai bagian dari upaya untuk menyoroti “Hari Aksi dan Penyembuhan Nasional” pada Jumat (26/3), 26 gubernur di Amerika Serikat (AS) merilis pernyataan bersama yang mengutuk kekerasan terhadap warga Amerika keturunan Asia yang meningkat sejak merebaknya pandemi COVID-19 setahun lalu.
“Apa yang terjadi pada warga Amerika keturunan Asia sama sekali tidak mencerminkan karakteristik Amerika. Kami mengutuk rasisme, kekerasan, dan kebencian terhadap komunitas AAPI (warga Amerika keturunan Asia dan Kepulauan Pasifik) kita, dan kita harus berbuat lebih banyak untuk melindungi, mengangkat martabat, dan mendukung komunitas warga Amerika keturunan Asia, kata pernyataan itu.
Langkah tersebut muncul pascainsiden penembakan di tiga spa yang dikelola oleh warga Asia di daerah Atlanta, Negara Bagian Georgia, AS selatan. Delapan orang, enam di antaranya wanita Asia, tewas dalam insiden tersebut.
“Insiden meninggalnya delapan orang yang dicintai secara tragis di Atlanta, termasuk enam orang warga Amerika keturunan Asia, adalah bagian dari serangkaian tindakan kebencian berkepanjangan dan menyakitkan terhadap warga Amerika keturunan Asia di seluruh komunitas,” kata pernyataan itu.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh dua gubernur dari Partai Republik dan 24 gubernur dari Partai Demokrat, termasuk Gubernur Lourdes Leon Guerrero dari teritori Guam.
Menurut Stop AAPI Hate, organisasi sosial nirlaba yang berbasis di California yang melacak insiden kekerasan terhadap warga Amerika keturunan Asia dan Kepulauan Pasifik, pihaknya menerima hampir 3.800 laporan penyerangan atau pelecehan terhadap warga keturunan Asia antara Maret 2020 hingga Februari 2021. [Xinhua]