JAKARTA, WB – Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, Yaman yang hancur akibat serangan bom sekitar pukul 10.45 waktu setempat. Menurut laporan yang diterima juru bicara Kemlu Armanatha Nasir, diperkirakan 70 persen bangunan KBRI mengalami kerusakan.
“Sekitar 70 persen rusak mulai dari plafon, kaca pecah dan semua jendela pada jatuh. Diplomat kita juga ada yang luka karena pecahan kaca yang menimpanya,” papar Nasir di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Akibat serangan tersebut, maka dapat dipastikan KBRI untuk sementara tidak beroperasi lagi. Namun begitu sejumlah staf tetap berjaga di gedung tersebut untuk mengantisipasi adanya WNI yang hendak meminta bantuan.
“Meski tidak beroperasi,KBRI di sana sengaja tetap dibuka, supaya WNI dapat berkomunikasi kalau menghadapi masalah,” tambahnya.
Mengenai kecaman yang disampaikan Menlu Retno LP Marsudi dalam konferensi pers terkait serangan bom tersebut, Nasir menyebut kecaman itu masih bersifat terbuka.
Menlu Retno mengecam keras serangan bom yang terjadi di Kota Sanaa, Yaman. Serangan bom ke gudang senjata di Yaman itu berimbas pada hancurkan KBRI.[]