BEIJING, WB – Meski dinilai negara paling lambat pertumbuhan ekonominya, tapi negara Tirai Bambu, Beijing ini sepertinya ingin menasbihkan diri menjadi negara paling banyak memiliki gedung pencakar langit dibanding negara lain.
Seperti dilaporkan,International Bussiness Times, selama tahun 2014, Tiongkok berhasil membangun 58 gedung jangkung setinggi lebih dari 200 meter.
Jumlah itu merupakan terbanyak di antara negara lain.
Negara lain yang menyusul dengan gedung pencakar langitnya adalah Filipina yang membangun lima gedung pencakar langit.
Pada 2015 ini, Tiongkok diperkirakan akan membangun gedung jangkung lebih banyak lagi. Tidak tanggung-tanggung, dikabarkan 106 buah gedung pencakar langit siap mereka buat.
Beberapa gedung yang bakal diselesaikan adalah The Shanghai Tower yang bakal selesai pertengahan 2015 ini. Gedung itu akan menjadi gedung kedua tertinggi setelah Burj Khalifa dai Dubai, Uni Emirat Arab.
“Banyak kota-kota lain di Tiongkok yang akan melakukan rekonstruksi gedung lama dan membangun insfrastrukturnya, untuk menarik para investor bidang properti,”tutur John Fitzgerald, CEO dari Urband Land Institute, sebuah organisasi nirlaba.
Di antaranya, Kota Tianjin yang menyelesaikan enam pencakar langit pada 2014 sebagai bagian dari upaya membangun kawasan keuangan menyaingi New York. Selain itu, grup asuransi Ping An, juga membangun The Ping An Financial Center di Shenzhen yang rencananya selesai 2016.
Namun, pembangunan pencakar langit itu berIsiko tinggi karena akan dibiarkan kosong seperti diperkirakan Wall Street Journal. Upaya Pemerintah Beijing memindahkan 250 juta penduduk pedesaan ke kota dalam belasan tahun ke depan, tampaknya tak mampu mengisi ruang-ruang kosong di gedung-gedung pencakar langit itu, karena ongkos sewa yang cukup mahal.
Meski begitu, sejumlah perusahaan arsitek khusus gedung-gedung tinggi dikabarkan telah banyak tertarik memindahkan kantornya ke Tiongkok. Sejumlah nama yang berminat adalah Skidmore, Owings & Merrill LLP. Kohn Pederson Fox Associates dan Gensler and Aecom.[]