JAKARTA, WB – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mencatat, di akhir tahun 2014, menunjukkan organisasi Polri dalam bahaya. Pernyataan Neta itu terkait jajaran tengah di tubuh polri banyak yang “menganggur”. Jajaran itu mulai dari AKBP, Kombes, Brigjen yang ternyata banyak yang tidak jelas kerja dan fungsinya.
“Di Jawa Barat saja, ada 127 AKBP yang tidak jelas kerjanya. Membengkaknya jajaran tengah Polri ini kerap membuat aksi saling sikut, KKN, lobi-lobi yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan posisi. Akibatnya, jajaran tengah Polri tidak pernah berkonsentrasi kerja secara penuh,” kata Neta dalam siaran persnya, Minggu (21/12/2014).
di jajaran tersebut, kata Neta, mereka lebih sibuk mempertahankan posisi dan lobi-lobi ketat untuk bisa mengikuti pendidikan maupun mendapatkan posisi strategis. Beban kerja profesional ditumpuhkan seluruhnya ke jajaran bawah Polri yang kemampuan profesionalismenya sangat terbatas.
Kondisi inilah kata Neta, yang kerap membuat publik mengeluhkan sikap, prilaku dan kinerja kepolisian.
“Kondisi inilah yang kerap membuat potensi ancaman dan konflik, termasuk konflik dengan TNI, tidak pernah terbaca secara cermat, untuk kemudian diantisipasi dengan maksimal. Ketika konflik meletus baru semua pihak terkaget-kaget,” tandas Neta.[]