JAKARTA, WB – Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menjelaskan jika pembentukan tim reformasi tata kelola migas (RKTM) yang dibesut oleh Ekonom Faisal Basri itu lebih pada penyampaian gagasan semata dari pada proses atau cara bagaimana memberantasnya.
“Saya lihat tim ini lebih banyak cuma menyampaikan gagasan di media, dan cara itu kurang baik,” ujar Komaidi dibilangan Cikini, Sabtu (5/12/2014)
Komaidi mempertanyakan rencana kerja Tim RKTM yang dibentuk oleh Kementerian ESDM, pasalnya sejauh ini yang dilihat dari tim tersebut hanya menyasar langsung ke anak perusahaan Pertamina yakni Petral.
Sebab sejauh ini, isu Petral yang kerap dituding oleh masyarakat sebagai biang keladi dari penentu harga BBM dipasaran. Itu artinya tim tersebut hanya bekerja berdasarkan opini masyarakat tanpa kajian lebih lanjut.
“Petral sering dituduh sarang mafia oleh publik, tetapi saya khawatir, tim ini cuma memanfaatkan informasi publik terhadap petral,” ujar Komaidi. []