JEPANG, WARTABUANA – Seorang ahli prostetik di Jepang khusus membantu mantan anggota Yakuza dengan membuat jari palsu agar mereka lebih mudah mencari pekerjaan ‘normal.’
Geng mafia Yakuza yang sangat terkenal di dunia, mengharuskan anggota mereka melakukan yubitsume, ritual di mana mereka yang berbuat kesalahan serius harus memotong jarinya sendiri.
Biasanya, jari kelingking kiri adalah bagian pertama yang dipotong ketika melakukan satu kesalahan. Namun jika ada anggota yang sering mengalami kesalahan, tentunya lama-kelamaan jarinya akan habis.
Di sinilah peranan Shintaro Hayashi sebagai ahli prostetik merasa ‘iba’ dengan mantan Yakuza yang ingin menjalani hidup normal.
Bagi masyarakat Jepang, melihat seseorang tidak memiliki jari akan memunculkan stigma bahwa ia adalah ex-Yakuza dan tidak ada satupun perusahaan ingin mempekerjakannya.
Selama 10 tahun terakhir, Shintaro telah membuat jari prostetik bagi ex-mafia Yakuza dan kini sangat populer di Jepang.
Setiap jari palsu yang dibuatnya sangat otentik dengan jari palsu, sehingga satu buah jari saja dapat mencapai harga Rp 29 juta.
Menurut Shintaro, setiap tahunnya ada sekitar 25-30 mantan Yakuza yang datang meminta pertolongannya untuk membuat jari prostetik.