JAKARTA, WB – Forum Komunikasi Relawan Indonesia, mengungkapkan kekecewaannya kepada Presiden Jokowi karena dianggap tidak bisa membentuk struktur kabinet dengan ideal, bebas dari transaksi politik dan juga konflik kepentingan.
Kordinator Forum Komunikasi Relawan Indonesia, Indro Cahyono mengatakan, padahal para relawan serta masyarakat sejak awal sudah mendukung Jokowi dengan harapan, presiden ketujuh itu mampu membawa perubahan untuk Indonesia baru yang jauh dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
“Kalau dibilang kecewa, sebenarnya kami juga kecewa karena proses pembentukan kabinet terlalu banyak tarik ulur,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (28/10/2014).
Mereka para relawan Jokowi sebenarnya hanya ingin mengkritisi kinerja Jokowi, terutama dalam hal mempersiapkan pemerintahan baru. Dalam Kaitanya dengan penyusunan kabinet, Indro melihat bahwa hak prerogatif presiden ternyata tidak dihormati dan dihargai sebagaimana layaknya seorang presiden pemimpin tertinggi negara.
“Jadi menurut kami sejak awal, jokowi sudah tidak yakin dalam menyusun kabinetnya, terlihat tarik menarik dalam proses pembentukan kabinet, sehingga terus diulur. Ini jelas jelas ada intervensi kepentingan politik,” terangnya.
Sementara itu, Basri BK dari Komite Nasional Relawan Nasional Indonesia (KNRI), juga mengatakan hal yang sama. Ia bersama para relawan yang lain merasa kecewa, dengan keputusan Jokowi dalam menyusun kabinetnya.
Menurut Basri ada beberapa janji-janji Jokowi yang belum bisa terakomodir di dalam kementerian yang sudah ditetapkan, seperti penguatan ekonomi kreatif. Kemudian postur personalia kabinet juga dianggap belum mencerminkan etnis, daerah, dan komunitas yang selama ini memperjuangkan suksesnya gagasan pemerintahan Jokowi – JK yang pro-rakyat dan yang berkomitmen memerangi neo-liberalisme.
“Para relawan mengingatkan agar hak-hak yang dimiliki presiden terpilih dan legitimate tetap dihormati dan presiden tidak disandera oleh kepentingan para oligark seperti yang terjadi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya,” katanya.
Barsi juga mengatakan, para relawan bersama seluruh rakyat tetap akan mengawal jalannya pemerintahan Jokowi – JK dengan tetap menjaga sikap kritis dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Para relawan akan mengawasi implementasi Trisakti, Nawacita, dan Revolusi mental dalam program-program pemerintah oleh jajaran kementerian dengan membangun sistem monitoring dan evaluasi yang dikenal dengan blusukan.
Selain itu, Basri juga berharap Jokowi masih mau berkerja sama dengan KPK, untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, dengan menindaklanjuti laporan KPK yang telah memberi setempel warna merah dan kuning kepada para calon menteri yang diusung oleh Jokowi. []