WARTABUANA – Tanggal 13 Oktober adalah perayaan National No Bra Day – atau Hari Tanpa Bra Nasional – dimana para wanita di seluruh dunia diminta meningkatkan kesadaran akan kanker payudara.
Perayaan tahunan ini awalnya dibuat pada tahun 2011 oleh kelompok peduli kanker payudara. Tidak disangka-sangka No Bra Day semakin populer dan dilirik oleh pemberitaan media internasional.
Sebenarnya, hingga saat ini belum ada bukti penggunaan bra ada hubungannya dengan resiko kanker payudara. Namun saat tidur memang dianjurkan untuk melepas bra agar sirkulasi darah berjalan lebih baik.
Pasien kanker payudara yang telah selamat dan sembuh biasanya menggalakkan kampanye No Bra Day ini melalui Twitter dan Facebook. Mereka berusaha mendorong orang lain untuk lebih sadar akan kesehatan payudara.
Menurut data dari National Cancer Institute (NCI), selama 2014 sudah terdaftar 232,670 wanita dan 2,360 pria yang terserang kanker payudara. Dan dari jumlah tersebut, 4000 wanita dan 430 pria meninggal dunia akibat diagnosa yang terlambat.
Sering kali penderita kanker payudara tidak sadar akan penyakit mematikan ini karena tidak rutin melakukan pengecekan. Paling tidak selama beberapa bulan sekali lakukan pengecekan payudara individu di rumah. Coba raba area payudara dan perhatikan jika ada benjolan asing di sekitarnya.
Walaupun bisa menyerang pria, kanker payudara lebih rentan menyerang wanita. Dari data 2009-2011, sekitar 12.9% wanita akan terserang kanker payudara sepanjang hidup mereka. Namun kanker ini memiliki rate keselamatan hingga 89% jika ditangani dan didiagnosa secepat mungkin. []