JAKARTA, WB – Banyak pihak yang kecewa atas pilihan Jokowi yang memposisikan AM Hendropriyono sebagai penasehat Tim Transisi. Salah satunya Fitri Nganthi Wani, putri aktivis Widji Thukul yang yakin mantan Kepala BIN itu terkait pelanggaran HAM terbunuhnya Munir.
Rasa kecewa putri aktivis yang diduga menjadi korban penculikan era reformasi itu dituangkan dalam `surat terbuka` untuk Jokowi melalui akun Facebook resminya.
Dalam `Surat Terbuka` itu, Fitri mencoba mengingatkan Jokowi atas kematian aktivis Munir yang mirip dengan nasib Widji Tukul. Ketika itu, Munir meninggal diracun dalam pesawat yang membawanya menuju Amsterdam. Hasil penyelidikan menyebut anggota BIN berada di balik kejadian itu, dan Hendropriyono adalah kepala BIN saat itu.
Berikut surat terbuka itu…
Masih ingat ini kan Pak? :`)
Bapak sendiri lho yg bilang #JokowiMenolakLupa.
Ketika semua orang bikin avatar “I Stand On The Rights Side”, sy lebih suka bikin avatar dengan tulisan “I Am On The Human Right Side And I Stand With Joko Widodo” (https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10203265044325607&set=pb.1194406735.-2207520000.1407694363.&type=3&theater). Bapak ngerti kan maksud sy? Melawan lupa tidak jauh2 dari melawan luka, pak. Dan itu harus tanpa perkecualian. Bisa dipahami kan pak?
Revolusi mental sebuah negara dimulai dari menghargai nyawa rakyatnya meskipun cuma 1 nyawa, pak. Jika bapak ingat bapak saya, jika bapak memakai puisi bapak saya untuk melawan puisi kubu Prahara, tolong ingat Alm.Munir juga pak. Alm.Munir juga punya jasa besar dalam perkembangan kasus bapak saya. Dan dia dibunuh! Dibunuh karena memperjuangkan hak asasi manusia, termasuk hak asasi bapak saya. Bapak tau juga kan siapa pembunuhnya? Bapak tau kan bagaimana negara menyepelekan kasusnya?
Hindari budaya perkewuh dan tak berdaya karena pernah dibantu orang pak. Jadilah objektif pak. Sensitiflah terhadap mereka yg berpotensi punya lidah penjilat dan membahayakan diri bapak. Sy tau bapak masih bisa diandalkan. Sy tau bapak masih bisa kami cintai. Karena bapak hanyalah satu2nya, berbeda dgn yg lain.. :`)
Saya harap ini hanya ujian yang mengasah keimanan bapak. Dan semoga ujian ini cepat berlalu karena melihat bapak seperti ini kami turut tersakiti pak.
Di tanganmu ada harapan kami, jangan remukkan itu.
Salam Ingatan
[]