RIO DE JANEIRO, WB – Gol tunggal Mario Goetze cukup menjadi luka bagi Argentina sekaligus sukses menghantarkan negaranya kembali meraih trofi Piala Dunia untuk keempat kalinya. Sang pahlawan pun mengaku ia tak berfikir jika sepakannya akan berbuah manis.
Ya, kedua tim beda benua itu bertemu di partai final untuk merebut trofi paling bergegsi sejagat raya ini. Sengitnya laga membuat kedua tim harus menjalani babak tambahan 2×15 menit. Namun, ketika pertandingan memasuki menit ke-113, pemain yang menggantikan Miroslav Klose pada menit ke-83 ini jadi malapetaka bagi Argentina.
Gol semata wayangnya pun cukup membawa Der Panzer meraih trofi Piala Dunia 2014 untuk keempat kalinya. Pemain Bayern Munich ini pun mengaku kaget dengan sepakannya itu.
“Ini adalah perasaan luar biasa, aku tidak tahu cara menggambarkannya. Aku hanya menendang bola dan tidak tahu apa yang terjadi. Ini hal yang luar biasa. Bagi kami, mimpi akhirnya terwujud,” kata Gotze seusai pertandingan.
“Aku sangat bangga dengan tim ini dan pastinya senang sekali atas apa yang terjadi di Brasil. Setiap pemain dalam tim kami layak disebut dan kami semua sangat bangga bisa memenangi trofi Piala Dunia,” tuturnya.
Selain membawa Jerman jadi juara, Gotze yang baru berumur 22 tahun ini juga tercatat sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah Piala Dunia bagi negaranya. Sebelumnya ada Wolfgang Weber yang pernah mencatatkan sebagai pemain termuda yang mencetak gol di partai final Piala Dunia 1966 kontra Inggris.
Sementara itu, meski harus puas sebagai runner up Piala Dunia, pelatih Argentina, Alejandro Sabella mengaku tetap bangga atas perjuangan yang sudah ditunjukkan Lionel Messi cs. Sabella juga tak lupa ucapkan selamat kepada Jerman.
“Itu adalah pertandingan yang sangat ketat dan saat Anda melakukan kesalahan, sangat sulit untuk membalikkan keadaan. Saya bangga kepada pemain dan mereka jelas mengerahkan segalanya demi Argentina,” ujar Sabella.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Jerman karena mereka berhasil memenangi trofi Piala Dunia 2014,” kata dia.