JAKARTA, WB-Keluarga mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau yang akrab di panggil Gus Dur, menyesalkan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang diduga telah menghina Gus Dur sesuai dengan hasil wawancara yang pernah ditulis oleh jurnalis asing asal Amerika Serikat Allan Nairn tahun 2001.
“Apabila pernyataan Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara tersebut benar adanya, walaupun dilontarkan dalam konteks pembahasan mengenai demokrasi di Indonesia, maka kami sangat menyesalkan pernyataan tersebut,” ujar Yenny Wahid, saat memberikan keterangan pres Minggu (6/7/2014).
Untuk mencegah, adanya fitnah yang perkepanjangan, Kelurga besar Gus Dur meminta Prabowo untuk mau memberikan klarifikasi mengenai wawancaranya dengan Allan, yang bersifat off the record itu. Pasalnya isu ini muncul di saat Indonesia tengah melaksanakan pemilu presiden.
”Pernyataan ini menjadi sebuah kontroversi publik, utamanya karena muncul di dalam suasana bangsa Indonesia yang sangat dinamis pada proses puncak perhelatan demokrasi di Indonesia, yaitu pemilihan Presiden 2014,” jelasnya.
Dalam siaran pers tersebut dihadiri oleh istri almarhum Gus Dur Sinta Nuriyah A Wahid, serta ke empat anak-anaknya. Keluarga Gus Dur juga sudah menemui dan berdiskusi dengan Nairn untuk mendapatkan konteks lebih lengkap atas komentar Prabowo tentang Gus Dur dalam wawancaranya. Prabowo juga berkomentar tentang ketidaksiapan bangsa Indonesia dalam menjalankan Demokrasi.
“Berlandaskan prinsip keadilan dan demi menjaga agar situasi ini tidak berkembang menjadi fitnah publik berkepanjangan, keluarga Gus Dur membuka komunikasi dan mengharapkan klarifikasi dari Prabowo Subianto mengenai pernyataan yang sudah menjadi polemik publik,” tulis pernyataan dalam siaran pers.
Yenny bersama Kelurga besarnya berpandangan, Prabowo selama ini dikenal sebagai tokoh nasional. Namun apabila dia masih mempunyai pola pikir yang diskriminatif maka ia tidak layak menjadi presiden. Pasalnya Gus Dur sendiri terpilih bukan melalui cara yang kontor melainkan dengan cara demokrasi yang baik.
“Sebagai tokoh nasional, kami berharap Bapak Prabowo mampu meneladankan sikap non-diskriminatif kepada siapa pun warga bangsa tanpa menilik perbedaan fisik. Begitu pun sikap menghormati pemimpin bangsa yang terpilih oleh rakyat melalui mekanisme demokratis, siapa pun ia.”
Lebih lanjut keluarga Gus Dur menilai, pernyataan bernada merendahkan terhadap Gus Dur dalam wawancara ini sangat kontras dengan masifnya penggunaan figur Gus Dur dalam kampanye yang digelar pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Sementara itu, para pencinta Gus Dur dan sebagian masyarakat Indonesia lainnya telah mendesak keluarga Gus Dur untuk menentukan sikap dan penyelesaian akhir untuk merespons wawancara tersebut.
“(Namun), kami meminta masyarakat untuk menahan diri dari sikap emosional dan reaktif terhadap persoalan ini, mengingat persoalan sensitif ini muncul dalam suasana puncak kampanye Pemilihan Presiden 2014. Kita seyogianya mengedepankan prinsip dialog untuk menggali kebenaran, sebagaimana selalu diteladankan oleh guru kita Al-Maghfurlah Gus Dur.” tandasnya.
Sebelumnya, diketahui, dalam hasil wawancaranya dengan Allan, Prabowo mengatakan Prabowo Indonesia belum siap dengan Demokrasi, dan menyesalkan kenapa militer bisa tunduk dengan presiden buta. Hal itu dianggap Prabowo sangat memalukan Indonesia di mata luar. []