JAKARTA, WB – Politisi Partai Golkar Nurul Arifin ikut menanggapi kisruh yang terjadi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan TV One terkait pemberitaan TV One yang menyebut PDI-P telah mengusung kader dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menurut Nurul yang juga menjadi anggota Tim Pemenangan Prabowo Hatta, sikap reaktif kader-kader PDI-P terhadap TV One atas pemberitaan tersebut, nantinya justru akan melemahkan posisi Joko Widodo di masyarakat. Terlebih jika sikap protes kader PDI-P itu dilakukan dengan jalan kekerasan vandalisme.
“Saya rasa kalau ini diteruskan dengan jalan kekerasan akan menimbulkan imej negatif buat Jokowi, dan tindakan itu buat saya kontra produktif. Nanti kasihan Jokowi-nya,” ujar Nurul, saat diminta tanggapan, Kamis (3/7/2014).
Nurul menyarankan, kepada fungsionaris PDI-P untuk mengunakan pendekatan yang halus untuk menyelesaikan kasus itu, yakin dengan melaporkan ke Dewan Pers jika memang dianggap pemberitaan itu telah menyalahi kode etik jurnalistik.
“Jadi tidak perlu lah, mengerahkan massa dengan jalan kekerasan,” katanya.
Nurul sendiri mengaku, melihat langsung tayangan TV One mengenai pemberitaan tersebut. Namun ia memilih untuk tidak menanggapi secara serius. ”Kita berupaya untuk mengimbangi supaya pemberitaan itu proporsional dan kita tidak pernah protes. Walaupun ada usulan untuk protes-protes, tapi kita katakan suasananya seperti ini, jadi menurut saya biasa saja” terangnya.
Diketahui, sejumlah petinggi Partai PDI-P menyatakan marah dengan pemberitaan TV One yang menyebut PDI-P mengusung Kader PKI, tanpa ada sumber yang jelas. Mereka berencana melaporkan kasus itu ke Dewan Pres dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Selain itu ia juga meminta TV One untuk meminta maaf dan mencabut kembali pemberitaannya.[]