JEPANG, WB – Bicara soal kematian, aneh bahwa di dunia ini ada beberapa tempat yang sangat populer dijadikan spot bunuh diri oleh ratusan ribu orang.
Hutan Aokigahara di Gunung Fuji, Jepang, populer di dunia internasional bukan karena keindahannya, namun karena tempat ini adalah lokasi bunuh diri terbanyak kedua setelah jembatan Golden Gate di San Francisco, AS.
Menurut kepercayaan lokal, Aokigahara punya hubungan erat dengan iblis dalam mitologi Jepang. Atas alasan inilah Aokigahara dianggap memiliki magnet tersendiri bagi banyak orang untuk melakukan bunuh diri.
Data menyebutkan sejak tahun 1988, setiap tahunnya muncul kasus bunuh diri di Aokigahara setidaknya 100 orang. Pada tahun 2003, ditemukan 105 tubuh tidak bernyawa di sana, mengalahkan tahun 2002 dengan 72 jiwa.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Jepang berhenti mempublikasikan angka kematian di Aokigahara karena takut merusak imej dari hutan ini di mata internasional.
Namun disebutkan tahun 2010 lalu terjadi 247 kasus percobaan bunuh diri di sana, namun hanya 54 yang `berhasil`. Kabarnya kasus bunuh diri meningkat drastis pada akhir bulan Maret, yang menjadi akhir dari tahun perhitungan fiscal (finansial) di Jepang.
Sejak tahun 2011, kasus bunuh diri yang paling umum ditemukan di Aokigahara yaitu gantung diri dan overdosis obat-obatan.
Walaupun hingga saat ini jembatan Golden Gate masih memegang rekor sebagai tempat destinasi bunuh diri terpopuler di dunia, soal tingkat angker dan kengerian Aokigahara tentunya jadi pemenang.
Dengan suasana mencekam dipenuhi tumbuhan liar, Aokigahara merupakan hutan asli yang tidak berani disentuh oleh kemajuan peradaban Jepang. Di hutan ini dipercaya dihuni oleh sosok Yūrei, roh jahat yang berdiam di sana akibat banyaknya orang bunuh diri.
Aokigahara juga dipercaya menjadi tempat tradisi obasute berlangsung pada abad ke-19. Obasute adalah kepercayaan penduduk lokal untuk membiarkan seorang wanita tua tewas kelaparan seorang diri di gunung sebagai bentuk persembahan dan menghalau malapetaka.[]