JAKARTA, WB – Mantan aktivis 98, Karyono Wibowo, meminta kalau kasus pelanggaran HAM berat untuk tidak semata dijadikan komoditas politik lima tahunan semata, tetapi kasus pelanggaran ham bisa dijadikan permasalahan yang harus diungkap serius setiap harinya.
“Jadi masyarakat harus tau kalau kasus HAM itu sesuatu yang penting. Isu Ham itu saat ini hanya dipahami oleh kelompok kelas menengah keatas, tetapi itu juga sudah terbelah-belah,” ujar Karyono di bilangan Cikini, Selasa (24/6/2014).
Karyono tidak sepakat jika isu hilangnya para aktivis yang kerap diangkat kepermukaan saat ini, kerap dijadikan senjata untuk menjatuhkan salah satu calon presiden. Tetapi kasus kehilangan para aktivis itu bisa dijadikan isu utama untuk diusut oleh pihak berwenang.
“Berbicara penculikan itu pastinya diarahkan kepada Prabowo saat ini. Pertanyaanya jika dia tidak terbukti, kenapa dia diberhentikan dari dinas keparajuritan. Pertanyaanya kenapa dia diberhentikan? Padahal dia masih perwira aktif saat itu,” ujar Karyono.
Aktivis yang saat ini menjadi peneliti di lembaga Institut Pemilih Indonesia (IPI) itu, juga tidak habis pikir kenapa, nama Wiranto justru makin diserang pasca memberikan klarifikasi terkait surat Dewan kehormatan Perwira (DKP).
“Saya merasa aneh, Wiranto itukan melakukan klarifikasi terkait DKP, karena kalau dia tidak klarifikasi, publik saat ini menyalahkan dia. Tapi yang terjadi malah sebaliknya,” pungkas Karyono. []