SOLO, WB – Ketidaktegasan PSSI sebagai induk organisasi sepakbola Indonesia terhadap klub di bawah naungannya membuat sejumlah pemain harus mencari sampingan lain demi menyambung hidup mereka.
Ya, hal inilah yang tengah dialami oleh seorang pemain asing asal Rusia. Pemain bernama lengkap Alexandrovich Litvinov itu hidup terlunta-lunta di Kota Solo karena gaji selama tiga bulan belum diberikan oleh klubnya.
Bahkan, pemain belakang PSLS Lhoksumawe ini harus berjualan di warung jus untuk bertahan hidup.
Pemain 27 tahun ini tercatat menjadi pemain belakang PSLS Lhoksumawe pada musim 2013/2014 lalu di ajang Indonesia Premier League. Namun kini Litvinov mengaku selama enam bulan dirinya belum mendapatkan gaji dari klubnya tersebut. Sekitar Rp 124 juta masih dinanti oleh Litvinov.
“Awal musim semua baik baik saja, namun setelah itu tidak ada gaji, klub minta main dulu, nanti gaji akan dibayar,” kata Sergei.
Kekesalan Sergei terhadap janji palsu klub membuat Sergei memilih pergi ke Solo. Selain ada beberapa teman tinggal di Solo juga dirinya mempunyai kenangan di Kota Bengawan saat membela Solo FC pada beberapa musim yang lalu.
Namun, Sergei masih menunggu gajinya dari PSLS Lhoksumawe karena dirinya ingin pulang ke negaranya dan berkumpul bersama anak dan isteri tercintanya. Dirinya enggan bernasib seperti mendiang Diego Mendieta, pemain asing asal Paraguay, yang meninggal karena tidak ada biaya untuk berobat karena gajinya tak kunjung diberikan oleh Persis Solo.
“Saya tidak mau mati kaya Mendieta. Dan sepakbola Indonesia tidak akan pernah maju dan kalah dari negara lain apabila masih seperti ini,” katanya.
Sergei sempat membela tim baik di Indonesia atau di luar negeri seperti FC LLuch-Energiya Vladivostok, FC Okean Nakhodka, Solo FC, dan Persikab Bandung.[]