JAKARTA, WB – Pemerhati Pemilu dari Soegeng Soeryadi Syindicate, Toto Sugiarto berpandangan,Pemilu 2014 merupakan Pemilu yang hanya banyak diwarnai oleh berbagai kecurangan-kecurangan diberbagai tingkat daerah pilihan.
Berbagai kecurangan-kecurangan yang terjadi itu, kata Toto, tidak terlepas dari kecurangan atau pelanggaran-pelanggaran lama, seperti penggelembungan suara, money politik dan pencurian suara.
“Pemilu 2014 itu, masalahnya adalah pencurian suara besar-besaran. Dan itu yang harus diselesaikan oleh KPU sebagai badan penyelenggara,” ujar Toto dalam diskusi mingguan Komunitas Jurnalis Pemantau Pemilu (KJPP), di Gedung Bawaslu, Jumat (9/5/2014).
KPU sebagai lembaga penyelenggara, harus melakukan pertanggungjawaban atas maraknya berbagai pelanggaran Pemilu tersebut. Banyaknya pelanggaran yang terjadi di tiap daerah, justru menjadi pemicu mandek atau molornya KPU pusat didalam melakukan penghitungan (rekapitulasi suara) Nasional.
“Menurut saya KPU harus bertanggung jawab besar. Hampir ada 800 TPS yang bermasalah dan KPU tidak bisa pangku tangan akan masalah tersebut,” ujar Toto yang juga kordinator tim relawan pengawas Pemilu itu.
Dengan banyaknya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu kali ini, lanjut Toto, kualitas kepemimpinan para pejabat nantinya yang akan duduk didewan pemerintahan, tentu sudah dapat diprediksi kualitasnya dan pasti akan buruk.
Menurut Toto, mereka yang lolos merupakan wakil-wakil yang memiliki finansial berlebih. Padahal disisi lain, banyak caleg-caleg yang berintegritas tinggi dan cukup mumpuni yang lebih layak untuk duduk diparleman.
“Yang menang dalam persaingan ini bisa dibilang caleg yang punya uang. Padahal banyak caleg yang berintegritas dan bermain jujur, dan rata-rata mereka kalah. Suara mereka hilang. Pengawas sepertinya tidak mampu dan sepertinya masuk angin juga,” tandas Toto. []