JAKARTA, WB – Ketua presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai bahwa aksi Mabes Polri yang melakukan “bedol desa” atau pembersihan di jajaran Direktorat Lalulintas Polda Metro dan Polda Jatim merupakan tindakan positif dan perlu didukung semua pihak.
“Apa yang dilakukan Mabes Polri adalah untuk pembenahan kultur dan kinerja pelayanan jajaran lalulintas pasca operasi tangkap tangan yang dilakukan Propam Polri,” ujar Neta melalui siaran persnya, Sabtu (3/5/2014).
Neta melihat ada prokontra yang kuat di internal Polri pasca operasi tangkap tangan dalam dugaan suap di Direktorat Lalulintas Polda Metro dan Polda Jatim tersebut. Pro kontra ini makin kuat tatkala Mabes Polri melakukan “operasi sapu bersih dan bedol desa” terhadap perwira-perwira di kedua institusi lalulintas itu.
“Seharusnya pro kontra ini tidak perlu terjadi, jika elit-elit Polri menyadari bahwa zaman sudah berubah dan reformasi Polri perlu didorong lebih kencang lagi. Sehingga kinerja dan kualitas pelayanan Polri kian membaik,” kata Neta.
Disisi lain pihak-pihak yang menolak pembersihan di tubuh Polri bisa dikatakan sebagai perwira yang anti reformasi dan anti perubahan di Polri.
“IPW mengimbau semua pihak agar mendukung dan memberi apresiasi pada penataan dan pembenahan di jajaran Lalulintas Polda Metro dan Polda Jatim. Dengan harapan pembenahan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat, sehingga aksi percaloan di pelayanan Lalulintas benar benar bisa dihilangkan,” pungkas Neta.[]