Seorang jubir PBB menyerukan agar menahan diri dan menghentikan semua aktivitas militer di Yaman, serta berharap semua pihak dapat menghormati hukum internasional.
PBB, 18 Maret (Xinhua) — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir terhadap ancaman Houthi yang berniat melanjutkan serangan ke kapal-kapal di Laut Merah pascaserangan Amerika Serikat (AS) terhadap Houthi di Yaman, ungkap seorang juru bicara (jubir) PBB pada Senin (17/3).
“Sekretaris Jenderal menyerukan kebebasan penuh untuk navigasi di Laut Merah,” kata Farhan Haq, wakil jubir Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. “Kami tegaskan kembali kekhawatiran kami atas diluncurkannya sejumlah serangan terhadap area-area yang dikuasai Houthi di Yaman oleh AS dalam beberapa hari terakhir.”
Menurut Haq, Houthi melaporkan serangan udara AS telah menewaskan 53 orang, yang termasuk juga warga sipil, dan menyebabkan 101 orang lainnya luka-luka di Kota Sanaa serta kegubernuran Sa’ada dan Al Baydah. Serangan tersebut juga mengganggu pasokan listrik di daerah sekitar.
“PBB menyerukan agar menahan diri dan menghentikan semua aktivitas militer,” katanya. “Setiap eskalasi tambahan dapat memperburuk ketegangan regional, memicu siklus pembalasan yang dapat semakin mengganggu stabilitas Yaman dan kawasan tersebut serta menimbulkan risiko serius terhadap situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di negara itu.”
Jubir itu mengimbau semua pihak agar menghormati hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional. Dirinya juga meminta agar resolusi Dewan Keamanan terbaru terkait serangan Houthi terhadap kapal dagang dan komersial sepenuhnya dihormati.
“PBB tetap berkomitmen untuk melanjutkan upayanya mewujudkan deeskalasi yang lebih luas di Yaman serta keterlibatan berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan Yaman, regional, dan internasional, demi mengamankan penyelesaian konflik yang berkelanjutan dan damai, dan akhirnya masa depan yang lebih baik bagi rakyat Yaman,” tutur Haq.
Sang jubir juga mengatakan utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, pada akhir pekan lalu melaporkan dirinya telah melakukan kontak erat dengan para pemangku kepentingan Yaman, regional, dan internasional.
“Dia menyerukan untuk menahan diri dan mematuhi hukum humaniter internasional, dan mendorong agar diplomasi difokuskan kembali untuk menghindari destabilisasi yang tak terkendali di Yaman dan di kawasan tersebut,” kata Haq. “Kontak lebih lanjut dilakukan kantornya di berbagai tingkatan.”
Lebih lanjut, Grundberg meminta dukungan dari masyarakat internasional agar upaya mediasi yang dipimpin PBB dapat membuahkan hasil nyata, terlepas dari kompleksitas dimensi regional situasi ini, termasuk situasi di Laut Merah. Selesai