Ebrahim Rasool, dubes Afrika Selatan yang diusir, diberi waktu 72 jam untuk meninggalkan AS.
JOHANNESBURG, 16 Maret (Xinhua) — Ebrahim Rasool, duta besar (dubes) Afrika Selatan yang diusir, diberi waktu 72 jam untuk meninggalkan Amerika Serikat (AS).
Chrispin Phiri, juru bicara Departemen Hubungan dan Kerja Sama Internasional (Department of International Relations and Cooperation/DIRCO), mengonfirmasi kepada media lokal News24 pada Sabtu (15/3) bahwa pihaknya sudah menerima konfirmasi resmi dari misi Afrika Selatan di AS pada Jumat (14/3) malam waktu setempat bahwa Rasool telah diusir, dan persiapan telah dilakukan untuk pemulangannya.
Phiri mengatakan bahwa Rasool akan menyampaikan keterangan kepada Pretoria setibanya di Afrika Selatan. “Dari situ, Pretoria akan menilai langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dan menindaklanjutinya,” imbuh Phiri.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Jumat menyatakan Rasool sebagai “persona non grata” di platform media sosial X, menyusul pidato yang sebelumnya disampaikan oleh dubes Afrika Selatan itu saat dirinya mengkritik Presiden AS Donald Trump.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Afrika Selatan pada Sabtu, pihaknya telah mencatat pengusiran dubesnya yang sangat disesalkan itu, serta mendesak semua pemangku kepentingan yang terkait dan terdampak untuk menjaga tata krama diplomatik yang telah ditetapkan dalam keterlibatan mereka dengan masalah tersebut. Selesai
Phiri mengatakan bahwa Rasool akan menyampaikan keterangan kepada Pretoria setibanya di Afrika Selatan. “Dari situ, Pretoria akan menilai langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dan menindaklanjutinya,” imbuh Phiri.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Jumat menyatakan Rasool sebagai “persona non grata” di platform media sosial X, menyusul pidato yang sebelumnya disampaikan oleh dubes Afrika Selatan itu saat dirinya mengkritik Presiden AS Donald Trump.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Afrika Selatan pada Sabtu, pihaknya telah mencatat pengusiran dubesnya yang sangat disesalkan itu, serta mendesak semua pemangku kepentingan yang terkait dan terdampak untuk menjaga tata krama diplomatik yang telah ditetapkan dalam keterlibatan mereka dengan masalah tersebut. Selesai