LANGKAWI, Malaysia, 20 Januari (Xinhua) — Para anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan bersatu untuk memastikan bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan di antara mereka berlangsung tanpa hambatan di tengah ketegangan geopolitik dan berbagai gangguan lainnya, ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Mohamad Hasan di Langkawi, Malaysia, pada Minggu (19/1).
Para anggota perhimpunan itu sepakat dan memiliki sikap yang sama terkait perlunya menjaga sentralitas dan netralitas perhimpunan tersebut dan akan bekerja sama untuk melindungi kepentingan mereka saat terjadi konflik, pengungsian massal, bencana alam, revolusi teknologi, dan guncangan ekonomi. Hal tersebut disampaikan Mohamad dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan para menlu ASEAN.
“Seiring kita memetakan arah bagi kawasan ini untuk 20 tahun ke depan melalui Visi Komunitas ASEAN 2045 dan rencana strategisnya, ASEAN harus mengonsolidasikan dan memperkuat persatuan, solidaritas, dan sentralitasnya,” tuturnya.
“ASEAN juga harus membangun ketahanan geoekonomi guna mempersiapkan diri setiap saat untuk menghadapi keadaan darurat dan menjadi siap menangani krisis,” urai Mohamad. Sang menlu menambahkan bahwa ASEAN harus terus mendorong perdagangan dan investasi intraregional “untuk melindungi kita dari guncangan lebih lanjut.”
Mohamad menyampaikan bahwa sebagai ketua ASEAN 2025, Malaysia akan mengutamakan berbagai upaya untuk memelihara perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional melalui dialog dan diplomasi, yang didasarkan pada prinsip-prinsip persatuan dan sentralitas ASEAN. Lebih lanjut dia mengatakan ASEAN bertekad untuk tidak terseret ke dalam ketegangan geopolitik, namun akan berupaya untuk melindungi kepentingannya sendiri.
“Kami juga menggarisbawahi bahwa ASEAN harus tetap menjadi pemimpin perihal arsitektur regional agar dapat terus menentukan arah dan masa depan kawasan dan komunitas kita,” imbuhnya. Selesai