BEIJING, 26 Desember (Xinhua) — Kementerian Perdagangan China pada Rabu (25/12) mengumumkan bahwa pihaknya akan memperpanjang durasi penyelidikan antidumping terhadap produk brendi yang berasal dari Uni Eropa (UE).
Menurut pengumuman tersebut, pihak kementerian memutuskan untuk memperpanjang penyelidikan hingga 5 April 2025, mengingat kompleksitas kasus ini dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kementerian itu memulai penyelidikan pada 5 Januari tahun ini menyusul permintaan dari Asosiasi Minuman Beralkohol China mewakili industri dalam negeri.
Investigasi antidumping ini menyelidiki minuman beralkohol yang diperoleh dengan menyuling anggur dalam wadah berkapasitas kurang dari 200 liter yang diimpor antara 1 Oktober 2022 hingga 30 September 2023, demikian ungkap kementerian tersebut dalam pernyataannya pada 5 Januari lalu.
Kementerian itu menambahkan bahwa pihaknya juga akan menyelidiki kerugian yang terjadi pada industri brendi China dari 1 Januari 2019 hingga 30 September 2023.
Lebih lanjut, pihak kementerian mengatakan pada 29 Agustus bahwa penilaian awal menunjukkan brendi yang diimpor dari UE melibatkan dumping, dan industri brendi dalam negeri berada di bawah ancaman kerugian yang substansial.
Menurut kementerian itu, terdapat hubungan sebab akibat antara praktik dumping dan ancaman tersebut.
Sejak 11 Oktober, China memberlakukan kebijakan antidumping sementara terhadap produk brendi yang berasal dari UE. Importir brendi yang berasal dari UE harus memberikan uang jaminan kepada bea cukai China berdasarkan margin dumping yang berkisar antara 30,6 persen hingga 39 persen. Selesai