JUDUL: Menengok aspirasi mahasiswa Universitas Kabul belajar bahasa Mandarin
SHOOTING TIME: 15 November 2024
DATELINE: 18 November 2024
DURASI: 00:03:03
LOKASI: Kabul
KATEGORI: BUDAYA
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Institut Konfusius di Universitas Kabul
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): ALI, Mahasiswa di Institut Konfusius, Universitas Kabul
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): AHMAD, Mahasiswa di Institut Konfusius, Universitas Kabul
4. SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): SUBHAN FANI, Mahasiswa di Institut Konfusius, Universitas Kabul Kabul
STORYLINE:
Mahasiswa di Institut Konfusius Universitas Kabul, Afghanistan, berbagi aspirasi mereka untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin mereka atau mengejar peluang pendidikan dan bisnis di China.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): ALI, Mahasiswa di Institut Konfusius, Universitas Kabul
“Menurut saya bahasa Mandarin sangat menarik. Ketika saya pertama kali mulai mempelajarinya, saya pikir akan sangat sulit. Jadi saya berlatih setiap hari, dan sekarang saya rasa itu sangat menarik. Setelah lulus, saya berencana menempuh pendidikan di China untuk terus belajar bahasa Mandarin.”
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): AHMAD, Mahasiswa di Institut Konfusius, Universitas Kabul
“Saudara saya memiliki sebuah perusahaan, dan sekarang dia berada di China. Dia mengatakan kepada saya bahwa saya harus belajar bahasa Mandarin jika saya menyukainya. Kunci untuk belajar bahasa Mandarin adalah sering menulis aksara Mandarin, sering berbicara dalam bahasa Mandarin, dan menyaksikan video-video berbahasa Mandarin. Inilah yang sangat penting bagi kami.”
SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): SUBHAN FANI, Mahasiswa di Institut Konfusius, Universitas Kabul
“Ada banyak alasan mengapa saya belajar bahasa Mandarin. Contohnya, China merupakan salah satu kekuatan ekonomi utama dunia. Bahasa Mandarin juga menjadi salah satu dari enam bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia, dan saya senang menantang diri saya sendiri dengan belajar bahasa yang sulit. Selain itu, upah pekerjaan yang berhubungan dengan China di Afghanistan juga sangat baik. Sekitar tiga pekan lalu, saya bekerja sebagai penerjemah untuk 22 warga China yang sedang melakukan perjalanan ke Bamiyan.”
Hingga April tahun ini, sebanyak 356 mahasiswa telah lulus dari institut tersebut. Selain kampus utama, lokasi-lokasi pengajaran regionalnya di seluruh Afghanistan juga menawarkan program pelatihan jangka pendek kepada sekitar 5.600 pelajar bahasa Mandarin.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kabul.
(XHTV)