JUDUL: Ekonom Bank Permata sebut GDI suntikkan momentum baru ke dalam pembangunan berkelanjutan global
SHOOTING TIME: 11 November 2024
DATELINE: 18 November 2024
DURASI: 00:01:28
LOKASI: Jakarta
KATEGORI: POLITIK/EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pemandangan di Dalian, China
2. SOUNDBITE (Bahasa Inggris): JOSUA PARDEDE, Kepala ekonom di Bank Permata, Indonesia
3. Berbagai cuplikan pemandangan di Tianjin, China
4. Berbagai cuplikan mahasiswa China dan internasional
5. Berbagai cuplikan pekerja China dan Afrika di Pembangkit Listrik Tenaga Surya Garissa di Kenya
6. Berbagai proyek energi baru di Fujian, China
7. Berbagai cuplikan JEMSE di Argentina
8. Berbagai cuplikan proyek antara China dan negara-negara berkembang
9. Berbagai cuplikan pemandangan kota-kota di China
STORYLINE:
Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI) yang diusulkan China mendorong keberlanjutan global dan memajukan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 melalui inklusivitas, inovasi, dan kemitraan, kata seorang ekonom Indonesia.
SOUNDBITE (Bahasa Inggris): JOSUA PARDEDE, Kepala ekonom di Bank Permata, Indonesia
“Menurut saya, Inisiatif Pembangunan Global berpusat pada upaya untuk memajukan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dengan menekankan pada ketahanan yang inklusif, dan juga pembangunan global yang berkelanjutan. Saya rasa inisiatif ini berfokus pada tiga area. Yang pertama adalah pembangunan yang berpusat pada manusia, yang berarti pembangunan bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan global dengan mengembangkan kerja sama antarnegara.
Yang kedua adalah inovasi dan transisi hijau, karena GDI mendorong digitalisasi, teknologi hijau, dan juga praktik produksi yang berkelanjutan.
Terakhir, menurut saya, GDI mendorong kemitraan yang kuat di antara negara-negara, khususnya dengan memperkuat multilateralisme melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kerja sama Utara-Selatan dan kerja sama Selatan-Selatan.
Saya rasa China terus mendukung kerangka kerja tata kelola global yang lebih adil dan juga inklusif, mendukung reformasi di berbagai institusi internasional seperti IMF dan Bank Dunia, serta meningkatkan suara dan keterwakilan emerging marketdan perekonomian-perekonomian berkembang.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta.
(XHTV)