HAIKOU, Para pejabat dan pakar dari China dan luar negeri menyerukan konstruksi taman nasional yang berkualitas tinggi dalam sebuah simposium internasional di China selatan.
Simposium Taman Nasional Hutan Hujan Tropis Internasional (International Symposium on Tropical Rainforest National Park) 2024 dibuka pada Kamis (7/11) di Wilayah Otonom Etnis Li Baisha di Provinsi Hainan, dan mengusung tema “Melestarikan Hutan Hujan Tropis: Koeksistensi yang Harmonis dengan Alam” (Conserving Tropical Rainforests: Harmonious Coexistence with Nature).
Foto yang diabadikan pada 7 November 2024 ini menunjukkan pemandangan cagar alam Yinggeling di Taman Nasional Hutan Hujan Tropis Hainan di Provinsi Hainan, China selatan. (Xinhua/Yang Guanyu)
Acara itu menarik lebih dari 130 delegasi, yang melakukan pembahasan mendalam mengenai topik-topik seperti perlindungan dan restorasi taman nasional, skema untuk mewujudkan nilai produk ekologis, perlindungan dan penelitian spesies unggulan, dan lain-lain.
Mendirikan taman nasional adalah “langkah utama bagi China untuk mempromosikan perlindungan alam dan ekologi, membangun China yang indah, dan mendorong koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam,” kata Deng Weiqiang, Sekretaris Komite Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) Wilayah Otonom Etnis Li Baisha.
Direktur Eksekutif ASEAN Center for Biodiversity Theresa Mundita Lim mengatakan Hainan merupakan tempat hutan hujan tropis yang kaya dan lanskap pegunungan tempat keanekaragaman hayati berkembang, tetapi juga “memiliki kerentanan terhadap dampak perubahan iklim seperti yang dialami oleh negara-negara tetangga di Asia Tenggara.”
Foto yang diabadikan pada 7 November 2024 ini menunjukkan pemandangan cagar alam Yinggeling di Taman Nasional Hutan Hujan Tropis Hainan di Provinsi Hainan, China selatan. (Xinhua/Yang Guanyu)
Simposium itu “memberikan peluang berharga bagi kita untuk terlibat dalam berbagai diskusi mengenai praktik terbaik perihal pelestarian hutan hujan dan pengelolaan taman nasional,” ujarnya. “Menghadapi tantangan perubahan iklim dan keanekaragaman hayati yang saling terkait memberikan lebih banyak alasan untuk saling belajar dari satu sama lain dan bekerja sama.”
Jonathan Jarvis, mantan direktur National Park Service Amerika Serikat, membahas beragam kategori pendanaan untuk taman nasional di dunia, dan membagikan pandangannya soal pendanaan dan keuangan untuk taman nasional di China.
“China memiliki sejarah yang sangat panjang terkait taman kota dan nilai alam,” tuturnya. “Hal ini dapat dijadikan sumber pendanaan yang signifikan bagi taman-taman (nasional) di China, sembari menyediakan akses publik ke alam dan pada saat yang sama meningkatkan kesehatan masyarakat.”
Pada 2021, China membentuk kumpulan taman nasional pertamanya, yang mencakup area lahan yang dilindungi seluas 230.000 kilometer persegi. Taman-taman nasional itu, termasuk Taman Nasional Hutan Hujan Tropis Hainan, merupakan rumah bagi hampir 30 persen spesies satwa liar darat utama di negara tersebut. [Xinhua]